Zia sakit

4 1 0
                                    

Mentari menyebarkan sinarnya menembus menelusup kedalam jendela yang tertutup oleh tirai biru hingga menimbulkan cahaya biru pada setiap dinding.

Sang empu yang terkena pantulan cahaya pun mulai mengerjapkan matanya tidak lupa dengan menarik otot-otot badan yang teramat sakit itu.

"Duh ko pada sakit ya ini badan?! " Gumam dia yang tak lain adalah Zia pada dirinya sendiri

Kring.. Kring.. Kring...

Tidak lama dari itu deringan telpon zia pun berbunyi tanda seseorang ingin menelpon entah siapa

Tangan zia meraih handphone nya di atas nakas sampin tempat tidur nya, dan menggeser tombol hijau kekanan pertanda menerima tanpa melihat lebih dulu siapa pelepon tersebut.

"Hallo?..." Ucap zia dengan suara khas orang sakit

"Kamu kemana by ko disekolah ga keliatan sih? Terus itu suaranya kenapa bisa serak gituh? Kamu lagi ga sakit kan? " Pertanyaan yang hinggap bertubi-tubi dari si penelepon yang tidak asing di pendengaran zia siapa lagi yang akan memanggilnya dengan sebutan by kalo bukan kekasihnya Azka

"Hmmm.. Aku gapapa ko, cuman gaenak badan aja sedikit. Oh iya tolong absen in aku ya sayang"

"Kamu udah sarapan sama minum obat belum? " Tanya azka khawatir

"Belum,, aku ga nafsu makan bub"

*tut*
Panggilan tiba-tiba terputus secara sepihak ga biasanya azka memutuskan panggilan telpon nya seperti itu. Pusing memikirkan itu semua zia lebih memilih memejamkan matanya seraya untuk mengurangi rasa pusing dikepala yang terus Berdenyut

Tidak lama zia memejamkan matanya pintu kamarnya terbuka menampakan seseorang disana

Sebegitu khawatir nya azka pada zia hingga dia lebih memilih absen hanya untuk merawat pacarnya ini

Azka menempel kan punggung tangannya pada kening zia yang terasa panas itu

"By... " Sambil mengelus pipi zia yang pucat itu

Zia mengerjapkan matanya kala mendengar dan merasakan pipinya di elus tangan seseorang

"Kok kamu disini sih bub? " Tanya zia bingung pada azka

"Tadi aku didepan mencet bel tapi gaada yang buka, yaudah deh aku masuk aja langsung" Jelas azka

"Bukan, bukan gitu. Maksud aku bukannya kamu tadi disekolah ya? " Zia

"Iya habis aku matikan telpon tadi langsung otw kesini, masa kamu sakit aku santai aja sih!." Ucap azka menjelaskan "kamu belum makan kan? " Lanjutnya

Tidak menjawab razia hanya menggelengkan kepalanya

"Tunggu sebentar aku ke bawah dulu!" Ucapnya seraya meninggalkan kamar zia

Entah apa yang akan dilakukan pria itu dibawah mungkin mau ambil sesuatu mungkin.

Ceklek.
Pintu kamar terbuka lagi menampilkan sosok azka yang sedang memegang nampan berisi semangkuk bubur ayam kumplit beserta obat dan air minumnya.

"Kamu beli? " Tanya zia yang melihat semangkuk bubur itu

"Hmm.. " Hanya dijawab gumaman oleh si tampan itu sambil duduk di pinggiran tempat tidur dan memegang mangkuk tersebut

"Aaa.. " Ucapnya sambil menyodorkan sesuap bubur untuk zia

Yang diperintahkan pun hanya nurut saja mau bagaimana zia menolak pun pasti azka akan tetap memaksanya untuk makan

Hingga tak tersisa lagi, azka lalu menyuapkan satu butir obat dan airnya untuk zia

"Udah makan sma minum obat nya sekarang kamu istirahat lagi ya! " Ucap azka dengan lembut pada zia

"Kamu temenin aku disini ya by" Pinta zia yang dibalas anggukan oleh azka

Tidak disangka azka menidurkan dirinya disamping zia dan mengelus rambut zia teratur serta memeluk tubuh zia

Zia yang kaget pun diam sejenak, satu hal yang ia rasa yaitu NYAMAN. ada di dekapan kekasihnya itu. Kemudian ia memejamkan matanya didada bidang milik azka.

"Cepet sembuh sayang.. Cup." Bisik azka sambil mengecup kening zia

Perlahan pun mereka tertidur berdua

-
-
-
-
-
Yeay yeay yeay....

Ada semangat juga untuk nulis walaupun sedikit hehe...

Jangan lupa voment guys!!!

Semangat puasanya untuk kalian semua🤗😇

See u next part! 😜😁


Love Miracle ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang