0.4 Curiga

114 51 8
                                    

[BAGIAN INI SUDAH DIREVISI]

•••

Hari telah berganti, saat ini Kanaya dan teman-temannya sedang asik ngobrol dipinggir lapangan sambil melihat beberapa anak laki sedang bertanding basket.

Mereka menonton pertandingan gabutan antara kelas sebelas IPA 1 dengan sebelas IPA 2, yang bukan lain adalah kelas Kanaya, Rafassya, Gita yang sedang bertanding melawan kelas Theo dan Athala.

"Yaallah itu si Dimas ganteng banget," seru Gita sambil memuji Dimas, anak kelas sebelas IPA 2

"Ga ada ganteng-ganteng nya anjir," balas Rafassya

"Tau, buta mata lo hah?" sarkas Kanaya

"Yeu gue heran sama kalian berdua, ga paham sama definisi cowo ganteng apa gimana sih?" kesal Gita karena sudah terbiasa dengan sifat kedua temannya ini. Terlalu susah untuk diajak alay dalam hal mengagumi cogan.

"Bodo," balas Kanaya dan Rafassya bebarengan

Pertandingan telah selesai, Theo dan Athala pun menghampiri para sahabat perempuannya. Sedikit cerita, mereka berlima ini sudah menjalin persahabatan sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama. Masing-masing mereka memiliki sifat berbeda, Kanaya yang memiliki sifat super duper cuek, Rafassya yang sangat cekatan, Gita yang selalu ambis dalam hal apapun, Theo yang ditakuti oleh hampir seluruh siswa SMA Senjaya karena sifatnya yang kasar dan galak, dan Athala yang selalu diincar para kaum hawa karena wajah rupawannya.

"Woi, ada yang beliin gue minum ga?" tanya Theo

"Ga," jawab Kanaya singkat

"Pelit banget padaan, gue kan haus.." seru Theo mendramatisir

"Bajingan, tinggal beli doang juga lo" balas Rafassya

"Udah daripada ribut mending ke kantin aja kuy" ucap Athala untuk menetralkan suasana

Saat menuju kantin beberapa pasang mata melihat kearah mereka, ini sudah menjadi hal biasa karena Kanaya dan kawan-kawannya juga merupakan gerombolan yang sangat ditakuti, terlebih lagi ada Theo.

Setelah sampai dikantin, mereka duduk dimeja dan kemudian memesan makanan. Ketika sedang asik makanan tiba-tiba Theo teriak dan memanggil nama seseorang

"Woi Dhafin!" teriak Theo

"Gabung sini!" lanjut Athala

Ternyata Athala dan Theo menyuruh Dhafin agar bergabung dengan mereka. Dhafin pun menyetujui dan akhirnya mereka semua berbincang, terkecuali dengan Kanaya yang sedari tadi hanya diam.

"Diem aja lo, Nay" seru Dhafin

Perkataan Dhafin membuat semua teman-teman Kanaya kaget, sejak kapan Dhafin mengetahui nama Kanaya? perasaan kemarin Kanaya dan Dhafin baru saja bertemu, itupun dengan insiden tabrakan

"Kok lo tau Kanaya?" tanya Rafassya

"Tau lah, kemarin juga sempet pulang bareng" jawab Dhafin

Uhuk!!!

Brengsek Dhafin -Kanaya

"Lah katanya lo kemarin bareng abang lo, Nay?" ucap Gita heran

"Hm, mencium bau-bau busuk" sambung Theo curiga sambil mengambil minum karena perkataan Dhafin bikin dia tersedak makanannya

"Lo udah kenal Dhafin sebelumnya Nay?" kali ini giliran Rafassya membuka suara

"Apa jangan-jangan Dhafin ini gebetan lo Nay? tapi ga mungkin sih" ucap Athala sambil berasumsi.

"Te---"

Perkataan Theo yang belum selesai sudah dipotong oleh Kanaya, dan dia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Seperti itulah reaksi temannya ketika mengetahui saat dia ketahuan berhubungan dengan cowo, padahal Kanaya hanya menerima tumpangan Dhafin daripada dirinya harus berdiam disamping halte.

"Stop! kemarin gue bareng Dhafin karena abang gue ga jemput dan hp gue mati,"

"Tiba-tiba tuh orang berhenti didepan gue dan nawarin balik bareng," lanjut Kanaya sambil kepalanya menunjuk Dhafin

"Terus lo mau Nay? tumbenan amat biasanya paling anti sama orang baru" sindir Theo

"Ya mau gimana lagi, kalian semua tau gue gabisa naik angkot" balas Kanaya

Pertanyaan teman-temannya tadi sudah terjawab oleh Kanaya, dan mereka pun paham. Sambil menunggu bel masuk berbunyi dan makanan pun sudah habis, akhirnya mereka bercerita-cerita. Dari Dhafin yang bertanya apakah lima orang ini bersahabat, Theo yang bercerita bahwa dia sedang kesal dengan gebetannya, masa iya Theo dikatain mukanya kayak adudu?

Mereka semakin asik mengobrol, begitupun dengan Dhafin yang sepertinya sudah nyaman berteman dengan lima orang tersebut. Buktinya dia sama sekali tidak canggung dan sekarang malah semakin menjadi karena sudah akrab dengan Theo, Athala, Rafassya, dan Gita.

Tapi belum dengan Kanaya, karena sedari tadi gadis ini hanya berdiam dan hanya sesekali merespon obrolan dari teman-temannya.

tbc

maaf bgt kl banyak typo dan banyak kalimat yg ga sesuai sm kbbi, aku masih belajar jugaa😅


jgn lupa vote dan comment yaa,
gomawo

-dara

VERWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang