0.1 Awal Mula

169 54 34
                                    

[BAGIAN INI SUDAH DI REVISI]

•••

Kanaya menatap lurus kedepan sambil berjalan melewati koridor sekolah. Ia berjalan santai, sampai akhirnya ia telah berada didepan kelasnya, dan bertemu dengan teman-temannya. Kanaya pun menuju tempat duduknya dan menghampiri mereka, tidak heran lagi jika setiap pagi mereka harus melihat pemandangan muka Kanaya yang masih muka bantal.

“Astaga, harus berapa lama lagi gue setiap pagi ngeliat pemandangan muka bantal lo, Nay?” ujar Rafasya atau yang biasa dipanggil Aca.

“Sekali gitu Nay lo dateng ke sekolah seger” saut salah satu teman Kanaya dan Rafasya, yaitu Gita.

“Ck, gue udah cantik dari lahir jadi mau muka bantal atau enggak gua tetep cantik” balas Kanaya pede.

Bel masuk pun berbunyi. Pelajaran pertama yaitu pelarajan Bu Sinta, guru yang terkenal killer di SMA Senjaya. Bu Sinta ini tipe-tipe guru yang memiliki prinsip bahwa murid harus di didik sebaik mungkin dan harus selalu menaati peraturan yang berlaku. Guru killer ini ga main-main, jika melihat satu murid saja yang melanggar aturan atau tidak fokus saat pelajaran berlangsung, dia akan langsung menghukumnya.

“Kanaya! Apa yang dari tadi kamu pikirin?”

Saat pelajaran berlangsung tiba-tiba perkataan Bu Sinta yang bisa dibilang seperti nada membentak itu cukup berhasil bikin kaget satu ruangan kelas.

“Ibu tau ya raga kamu disini sok-sok ngeliatin ibu, padahal otak kamu kemana-mana”

Dan benar, kali ini giliran Kanaya yang kena semprot dari Bu Sinta. Sebenernya dia memang tidak lagi perhatikan penjelasan Bu Sinta, karena dia bosan akan pelajaran yang diajarkan Bu Sinta akhirnya dia lebih milih untuk bengong sambil haluin idola-idolanya.

“Hm,” karena Kanaya malas berdebat, akhirnya dia hanya membalas perkataan Bu Sinta tadi dengan bergumam.

“Sekarang kamu push up sebanyak 15 kali didepan!”

Perihal bengong yang ga merugikan siapapun, Kanaya harus kena imbasnya dari Bu Sinta. Mau ga mau dia harus tetap menjalankan hukuman, daripada harus melawan.

“Baik bu,”

•••

Setelah mereka melakukan pembelajaran dari jam pertama sampai jam keempat, akhirnya bel istirahat berbunyi. Kanaya, Gita dan Rafassya yang dari jam pelajaran kedua sudah menahan lapar akhirnya mereka langsung pergi kekantin sebelum kantin ramai.

Saat sedang asik berlari untuk menuju kantin, namun tiba-tiba…

Bruk!!!

“Eh sorry gue ga sengaja,” seorang murid lelaki secara tidak sengaja menabrak Kanaya,

“Heh cumi! sakit nih pundak gue,” keluh Kanaya yang merasakan sedikit nyeri dibagian pundak

“Lah lagian lo ngapain lari-larian disekolah udah kayak maling,”

“Suka-suka gue lah, ribet lo”

Kanaya yang kepalang emosi langsung pergi bersama ateman-teman nya dan langsung memesan makanan kantin. Dia merasa baru melihat cowok itu selama dia sekolah disini.

Apa cowok itu murid baru? Ah Kanaya tidak peduli.

•••

"Lo pesen apa, Ca?" tanya Gita kepada Rafassya

"Ketoprak aja lah gue" jawab Rafassya

"Lo pesen apa, Nay?" kali in Gita bertanya pada Kanaya

"Gue lagi mau mie ayam, tapi masih ada ga ya?" Kanaya ragu, biasanya dari awal bel bunyi tuh murid-murid langsung pesen mie ayam soalnya mie ayam disekolah ini terkenal enak.

"Ya gatau, coba aja"

Gita pun memesan makanan untuk Rafassya dan dirinya, sementara Kanaya pesan mie ayam sendirian. Namun nyatanya mie ayam sudah ludes terjual

"Gimana nay? ada?"

"Abis jir.."

Sudahlah Kanaya sudah tidak ada mood untuk makan.

tbc

Hope u like it guys, jgn lupa vote dan comment yaaa
Gomawo

-da

VERWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang