BAB 2: Permintaan Maaf Anna

1.1K 107 6
                                    

Badu sama sekali tidak menyangka kalau Ana, pacarnya ini malah ketahuan berselingkuh dengan anak pemilik Most Entertainmet, agensi modeling yang menaungi Ana sejak bertahun lalu. Emosi Badu tidak main-main saat melihat Elang mencium Ana dan Ana membalasnya?  Really? Ingin rasanya Badu meremukan kepala Ana sampai hancur.

"Kamu beneran nggak jera, ya?" suara Badu terkesan mendesis setelah Ana keluar dari mobil Elang.

Ana mengerecutkan bibirnya. Dirinya bertanya-tanya kenapa Badu bisa mengenali dirinya yang berpenampilan beda. Padahal, Ana yakin style yang seperti ini bukan type yang enak dipandang bagi Badu.

"Bukan salah dia!" tiba-tiba Elang menyahut. Emosi Badu semakin naik ke atas ubun-ubun. "Diam!" bentaknya. Tapi Elang tidak terpengaruh sama sekali.

Elang maju ke depan menempatkan Ana di belakangnya. Melihat itu Badu semakin kesal. Badu memukul Elang hingga tersungkur. "Badu stopppp!!" teriak Ana sambil menarik tangan Badu. "Jangan gini Badu! Kamu salah paham!" Ana berusaha menjelaskan. Tapi dia akui dirinya salah. Memang, seperti yang Badu katakan bahwa dirinya sempat membalas ciuman Elang.

"Aku salah. Aku minta maaf." Ana menatap mata Badu. Ia bisa melihat bagaimana mata itu begitu terluka. Ana tidak suka melihatnya. "Maafin aku," ucapnya lembut. Badu menghela napasnya. Badu melihat ke arah Elang. "Lo ikutin mobil gue!" ucapnya. Setelah itu ditariknya Ana untuk ikut bersama mobilnya.

***

"Kita ngapain ke sini?" desis Ana saat ia sadar ke mana Badu membawanya dan meminta Elang mengikuti mereka.

Badu tidak menjawab. Ia hanya menarik lengan Ana untuk mengikutinya. "Badu lepas! Kamu apa-apaan sih?" teriak Ana. Jujur, ia merasa kesakitan akibat pergelangan tangannya dicengkram terlalu erat oleh Badu.

Elang yang melihat Ana kesakitan bergegas menghampiri Badu. "Lepaskan Ana!" rahang Elang mengeras. Begitupun Badu. Baginya Elang terlalu ikut campur. "Nggak akan! Lo nggak akan bisa ambil Ana dari gue!" sama seperti Elang, pun Badu tak kalah kesalnya ketika membalas ucapan Elang.

Dua laki-laki itu saling berhadapan. Tatapan mereka seakan-akan bisa membunuh satu sama lain. Ana tidak tahan lagi. Ia tidak menyukai situasi ini. "GUE MAU PULANG!" teriaknya.

Hanya itu yang bisa memutus perang mata yang terjadi antara Badu dan Elang.

Badu menatap Ana dengan tajam. Ia tidak suka dikhianati saat dirinya benar-benar mencintai Ana. Mendadak Badu Flashback dulu apa seperti ini perasaan Hiro ketika dirinya dengan tega merebut Ana. Tapi abangnya itu kan tidak mencintai Ana seperti dirinya yang tergila-gila ini.

Ah jelas berbeda. Ia adalah Badu Admaja yang sangat mencintai Anastasya Ruby. Hingga di cap pengkhianat oleh satu-satunya saudara kandungnya dan orangtuanya pun Badu rela demi bisa bersama Ana. Tapi apa yang ia dapat? Ana membuatnya kesal dan cemburu setengah mati. Cinta Badu tidak main-main terhadap Ana.

"Nggak ada yang boleh pulang sebelum lo berjanji sama gue di depan mantan calon suami lo, Ana!" kecam Badu.

Ana merasa Badu berlebihan. Kenapa juga dirinya harus berjanji di depan Hiro? Semua ini tidak ada urusannya dengan Hiro Admaja. "Gue nggak mau. Ini urusan kita Badu! Berhenti libatin kakak lo." Ana tak kalah ketus. Ia benci sikap Badu yang seperti ini. Baru saja Badu ingin membalas tapi dirinya mendengar suara wartawan yang berkumpul di depan kantor kakaknya. Entah berita apa lagi yang ingin mereka dapatkan.

Badu kembali membawa Ana bersamanya. Sedangkan Elang mengikuti dari belakang.

Tanpa mengetuk pintu, Badu menerobos masuk ke dalam ruangan Hiro. Tidak hanya Hiro yang terkejut, Zera yang memang sedang berada di kantor Hiro pun merasakan hal yang sama. Melihat itu, Hiro mengernyitkan keningnya. Ia ingin marah tapi setelah memperhatikan ekspresi Badu, Hiro yakin adiknya itu sedang bermasalah. Apa lagi di belakang mereka ada Elang, anak pemilik Most Entertainmet. "Ada apa?" tanya Hiro langsung.

Badu melirik Ana yang menunduk. "Mantan istri lo yang notabennya adalah pacar gue ketahuan selingkuh sama calon bosnya sendiri." Terang Badu. Ia sengaja mengatakan itu seperti sindiran.

Dalam sekejab Ana mengangkat kepalanya. Ia tidak suka cara Badu menjelaskan perkara ini. Matanya berkilat resah antara malu dan marah pada Badu.

Sementara itu, Zera merasa jantungnya berdetak dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

"Jadi sekarang kamu merasakan harga dirimu jatuh seperti yang aku rasakan waktu itu?" tanya Hiro santai. Ia bahkan melipat tangannya di depan dada. Kedua sudut bibirnya menipis menunjukan senyum mengejek sekaligus perihatin pada satu-satunya adiknya itu.

Badu berdecih. "Ini jelas berbeda! Aku cinta Ana tapi dia malah kayak gini," lirih sekali cara Badu membalas ucapan Hiro. Matanya menatap lurus penuh kecewa pada Ana. Hati Ana bergerimis. Ia akui dirinya salah tapi.. 
"Aku minta maaf," ucapnya sendu.

Mata Ana pun sama tak ingin lepas menatap Badu. Ia juga mencintai Badu. "Maafin aku," ulangnya lagi.

Badu bergeming. Hiro mendengkus. "Kenapa kalian datang ke sini?" tanya Hiro dingin sambil menatap satu per satu tamunya. Ia tidak merasa harus mempersilakan mereka untuk duduk karena Hiro yakin Badu memiliki inisiatifnya sendiri. Terbukti! Badu membawa langkahnya untuk duduk di sofa. Ia mengedikan dagunya pada Ana dan Elang agar mengikuti apa yang ia lakukan.

"Gue mau Ana janji di depan lo buat nggak ngulangin lagi tentang apa yang baru aja dia lakukan."

"Gue mau lo jadi saksi!"

Hiro hanya mengangguk. Badu terlalu berlebihan. Ini masalah mereka tapi kenapa dirinya harus ikut terlibat?

Maka semua janji itu terucap. Ana berjanji untuk tidak mengulangnya lagi. Hiro mendesah lega. Hingga beberapa saat kemudian mamanya datang bersama Litia.

Ana mengambil perannya. Ia yang memang sedikit kesal pada Litia menatapnya dengan tajam. Ana tahu Litia sedikit tidak menyukai caranya tapi secepat kilat Ana mencairkan suasana. Ia bersyukur Hiro dicintai perempuan sepolos dan sebaik Litia. Hingga akhirnya Hiro mengantar Litia pulang. Begitupun Badu, ia juga mengantar Ana pulang. Sedangkan Zera hanya bisa menatap punggung Badu dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Sama seperti Elang yang terpaksa mengikuti langkah Ana dan Badu dari jauh saja.

TBC.

kalau masih ada yang nungguin ini, pleaseee comment dan vote ya dear 😍 Terimakasih :)

#SCANDAL (2) Secret Love ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang