AUTHOR POV :
Ternyata terjadinya peledakan di Perusahaan adalah, karena ulah Kepala Mafia-Mafia yang kemarin mereka ber-empat habisi.
Untungnya mereka tidak meledakan bom di kantor dan perusahaan utama, jadi kita masih bisa terus beroperasi
Rose dan Lisa tampak kelelahan, karna baru pertama kali bertarung sambil memakai high heels dan dress berat.
Bukan Rose dan Lisa yang sedang bertarung, Agen-agen lainnya yang sudah sadar juga ikutan untuk menghabisi anak buah mafia tersebut.
Ya, anak buahnya sangat banyak. seperti sudah direncanakan untuk membuat Agen-Agen kelelahan.
Tapi Rose dan Lisa belum tahu maksud dari pen-ngeboman ini, jadi mereka hanya bertarung untuk mempertahankan diri.
" lis minjem piso lu "
Rose ngambil pisau yang cukup tajam dan memotong heels nya agar tidak terlalu tinggi, agar tidak kesusahan untuk menghabisi keparat-keparat ini.
*DORR!!
*BRAK!!
" bodoh, nona park. lo hampir aja ketembak " entah dari mana Jennie datang dan mendorong Rose agar tidak terkena tembakan.
" Jen, lo ngapain disini? Jisoo dimana? " kata lisa sambil menarik kita kebelakang tembok.
" Jisoo udah aman sama Owen, nah sekarang. dengerin gue-
"-mereka ngincer file yang ada di ruangan owen. itu gakboleh sampai jatuh ketangan bajingan-bajingan ini. karna itu isinya dokumen penting negara. " tutur Jennie panjang
" ini tadi gw dapat dari owen, ada beberapa pistol, pisau dan sengatan listrik, pakai baik-baik. jangan sampai pas ada musuh, kalian tangan kosong " lanjutnya
beda dengan Lisa yang lebih ahli bermain di senjata, Rose lebih ahli di bidang bela diri dan kelenturan
Jennie karna keberaniannya dan sikap ke pemimpinannya, Jisoo dengan kepintarannya dan 1001 akalnya.
" ayo kita keatas, jangan sampai ada yang keduluan kita, kalau sudah dapat. langsung keluar dari tempat ini " kata Lisa seraya memasukan pistol kedalam kantong bajunya.
.
.
.
.
.Ketika Rose ingin naik ke atas, Rose baru ingat sesuatu.
Adiknya.
Ya Rose punya adik tapi bukan adik kandung, lebih tepatnya sepupu. namanya Auroranne Shin Park.
Dia juga agen, tapi bukan agen berat yang tugasnya membunuh. dia lebih ke mata-mata Remaja.
Tugasnya di Sekolah, Kampus Dan Lainnya.
Untungnya ada orang yang dia kenal, terlihat sedang ter gesah-gesah.
" BangChan! " pangil Rose sedikit teriak
" Aurora sama lo gak? " lanjut Rose.
" ngak ini makanya lagi kita cari " kata BangChan sedikit teriak, karna keadaan yang berisik karna suara tembakan.
Aurora, adiknya Rose. emang jadi kesayangannya agen-agen disini, karna tingkahnya yang kek anak kecil, polos, dan manja.
Tapi Rose tidak terlalu khawatir karena dia tahu Aurora bisa menjaga dirinya sendiri, karena Aurora orangnya terbilang pintar mencari jalan keluar.
" jangain adek gw ya, lecet sdikit lo bertiga yang gw remek. " kata Rose seraya menunjuk tiga laki-laki yakni
BangChan, Felix dan Jisung..
.
.
.
.Rose dan yang lain melanjutkan Perjalanannya keatas. sampai nya mereka diatas mereka melihat 3 laki- laki memakai serba hitam dan masker.
Mereka sedang menghajar pelayan-pelayan disana.
Rose dan yang lain langsung mengumpat dibalik meja yang terbalik.
Melihat pelayan-pelayan yang tidak bersalah dihajar, emosi Lisa memuncak
" anjir WO- " belum sempat Lisa teriak, ia sudah ditahan oleh Jennie
" Lis tenang, kita gatau kan? kalo mereka bakal lebih kuat atau lemah dari kita? " kata Jennie.
" Sekarang apa rencana kita? " Rose mulai membuka suara.
.
.
.
.
.JANGAN LUPA VOMENNNNNNNNN
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] My Lovely Spy • ROSEKOOK
FanfictionPekerjaannya sebagai Agen dan Mata-Mata Rahasia lah, yang mempertemukannya dengan mimpi buruknya. [ 17+ NC ] [ BAHASA NON BAKU, KASAR ] [ YANG BAPERAN GAUSAH BACA ]