perkara baru dalam agama bag. 1

75 4 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

kata mereka islam ini agama yang paling menunjunjug tinggi toleransi. sebenarnya kalimat ini diucapkan saat saya mencoba menjelaskan tentang bid'ah. memang benar islam agama toleransi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam juga bersabda.

"apabila aku perintahkan kalian dengan sesuatu maka kerjakanlah semampu kalian." (HR Bukhari)

tapi toleransi disini bukan berarti mentoleransi hal yang kalian lakukan tanpa dalil dari Al-qur'an dan Hadist

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tapi toleransi disini bukan berarti mentoleransi hal yang kalian lakukan tanpa dalil dari Al-qur'an dan Hadist . ingat sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam?

"Barangsiapa yang membuat suatu perkara (dalam agama) tanpa perintah kami maka amalan tersebut tertolak" (HR Ahmad)

berarti sudah jelas. sesuatu yang dilakukan tanpa dasar Dalil dari Al-Qur'an dan hadist maka amalannya tertolak.

"ah yang penting kan baik.. "

nah ini ada cerita siapa tahu bisa menyadarkan kalian.

Diriwayatkan dari Sa'id bin Musayyib rahimahullah, beliau melihat seorang laki-laki yang shalat sunnah setelah terbit fajar (shalat sunnah qabliyah subuh) lebih dari dua rakaat, dia perbanyak ruku' dan sujud dalam shalat tersebut. Sa'id bin Musayyib pun melarangnya. Orang tersebut berkata,

يا أبا محمد! يعذبني الله على الصلاة؟

"Wahai Abu Muhammad! Apakah Allah akan mengadzabku karena aku (memperbanyak) shalat?"

Sa'id bin Musayyib rahimahullah menjawab,

لا، ولكن يعذبك على خلاف السنة

"Tidak, akan tetapi (bisa jadi Engkau diadzab) karena menyelisihi sunnah (petunjuk Nabi)." (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra, 2/366; Al-Khathib Al-Baghdadi dalam Al-Faqih wal Mutafaqqih, 1/147; 'Abdur Razzaq, 3/25; Ad-Darimi, 1/116 dan Ibnu Nashr, hal. 84; dengan sanad yang hasan)

Lihatlah, betapa indah jawaban yang disampaikan oleh Sa'id bin Musayyib rahimahullah kepada orang tersebut. Ini adalah jawaban yang tajam kepada siapa saja yang membuat-buat ibadah jenis baru dengan mengatas-namakan (memperbanyak) dzikir atau shalat! Setelah itu, mereka pun menuduh orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah yang mengingkari perbuatan mereka tersebut. Mereka menuduh bahwasannya orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah tersebut menolak atau mengingkari ibadah dzikir atau shalat. Padahal, yang diingkari sebetulnya adalah penyelisihan terhadap sunnah dalam praktek atau tata cara berdzikir atau shalat. Maka renungkanlah hal ini.

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/40418-dalam-beribadah-hanya-niat-baik-semata-itu-tidak-cukup-bag-2.html

see? didalam agama islam bukan hanya berlandaskan yang penting baik. tapi harus sesuai dengan Al-quran dan sunnah nabi.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat subuh bersama kami pada suatu hari, lalu beliau menemui kami dan memberi nasehat yang sangat mengena, yang menyebabkan mata bercucuran dan hati menjadi tergetar.

Lalu ada seseorang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, sepertinya ini adalah nasehat perpisahan, maka apa yang anda wasiatkan kepada kami". Beliau bersabda: "Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat walau kepada budak dari Habasyah. Sungguh siapa yang hidup di antara kalian setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Berpeganglah dengan sunahku dan sunnah Khulafa' Rasyidin yang mendapat petunjuk. Berpegang teguhlah dan gigitlah dengan gigi geraham. Hindarilah kalian hAl hal yang baru, sesungguhnya setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah ada sesat" (HR Ahmad)

Flwrand

Secuil NasehatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang