"Tik tik tik "
"Tak tak tak"
"Tok tok tok"
"Ckring ckring"
"Plak plak plak"
Suara yang terus menggema di telingaku tiada hentinya.
Memang aku tidak sendirian disini. Jujur aku tidak suka. Ada beberapa orang berpakaian jas putih yang sedang sibuk ke sana ke sini. Sedangkan aku, aku hanya tiduran saja.
Tidak benar-benar tidur.
Lebih tepatnya tidak bisa tidur.
Kenapa?
Karena mereka sedang menguji coba terhadapku. Ada yang memberi suntikan, ada yang sibuk mengetik, ada yang mengamati, ada yang ... entah aku tidak tahu itu.
Bagaimana aku bisa tahu?
Aku hanya mendengar.
Penglihatanku sedikit terganggu semenjak ...
Aku pun tidak ingat sejak kapan. Mataku hanya melihat buram. Semuanya tidak ada yang jelas. Mau itu rabun jauh ataupun rabun dekat, semuanya buram.
Aku sempat melihat cahaya, tetap juga buram.
Mataku cacat atau bagaimana aku juga tidak tahu.
Salah satu dari mereka -dokter penguji coba- mengatakan bahwa mataku baik-baik saja. Tidak ada gangguan apapun.
Itu hanya tampak diluarnya.
Entah aku harus bersyukur atau menyesal karenanya. Jadi aku menerima apa adanya.
Karena sulit melihat, aku putuskan untuk mendengar apapun yang bisa didengar.
Berbicara.
Melangkah.
Mengetik.
Memukul.
Menjentik.
Membuka-tutup pintu.
Suara monitor.
Desahan
Semua suara yang terpadu itu bisa terdengar dengan jelas. Hebat sekali telingaku. Mungkin ini pemberian dari Tuhan. Meskipun entah aku harus berterimakasih atau tidak.
"KRINGGGG!!!!"
"Baik, ayo keluar!"(pria 1)
"Ah, laparnya ... padahal masih belum selesai," (pria 2)
"Arrich, kita lanjutkan nanti," (wanita 1)
Setelah itu mereka pergi meninggalkanku sendirian. Mengunciku di dalam kehampaan ini.
Ah, akhirnya ...
Aku pun memejamkan mataku.
...
Arrich... mereka memanggilku begitu. Tapi kenapa? Apa itu namaku?
Aku tidak tahu untuk apa ada sebuah nama. Kalau hanya untuk panggilan, kau bisa menggunakan angka bukan?
Aku tidak punya nama.
Hanya menerima apa yang orang lain berikan.
Yah, untuk apa aku memikirkan hal sepele itu? Lagi pula tidak ada yang menjawabnya.
"Ckrak!!!"
"Ciittt..."
???
"Tap ... tap ... tap,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Sky
Science FictionDunia adalah tempat yang begitu indah. Namun semua itu diisi oleh sampah busuk seperti mereka. Dunia yang penuh dengan penderitaan dan hampa. Rasa sakit yang terus menusukku dari luar maupun dalam. Mau seberapa banyak aku bangkit, hasilnya tidak aka...