1.3

48 16 21
                                    

____________
🌈🌈🌈🌈

Hari ini, Jaemin mengantar Han eul ke sekolah, itu permintaannya sendiri, Han eul pun manut saja, karena Jaehyun juga sedang sibuk.

Han eul sendiri pun tidak percaya, padahal ia tidak mengenal siapa itu Jaemin, bahkan, Han eul sendiri merasa aman bersama Jaemin.

"trimakasih ya, udah nganter gue"

"udah sans, anggep aja teman sendiri"

Jaemin mengelus kepala Han eul, "masuk cepetan, ntar lo telat"

"oh, oke"

Han eul berjalan menuju kelas, melewati koridor dengan santai, keadaanya pun sudah mulai membaik. Seseorang telah menghentikan langkah Han eul, kornea mata mereka saling bertatapan, niat ingin menghindar, laki laki itu menarik tangannya. "gue mau ngomong sama lo"

"ko tumben Gue?" batin Han eul.

Sekarang mereka berada di taman sekolah, Han eul duduk, pandanganya menatap siswa siswi yang berjalan tergesa gesa untuk masuk kedalam kelas.

"Mau ngomong apa?" akhirnya Han eul membuka suara. Mark menghela nafas, "sejak kapan mobil kak Jaehyun menjadi warna merah?"

"oh itu-

"dan sejak kapan wajah kak Jaehyun berubah?" nada bicara Mark sedikit berubah, Han eul heran, padahal biasanya Mark gak pernah sedikit pun membentaknya, meski saat marah.

"Mark dengerin aku mau jelasin du---

"apa yang mau lo jelasin? Udah ketauan selingkuh masi mau bela diri?"

"selingkuh? Maksud kamu?

"bener ya kata Herin, lo tuh perempuan murahan, yang cari muka, biar ada yang perhatian sama lo!"

"Mark! Cukup!" tangan Han eul mendarat di pipi kanan Mark, mereka menjadi pusat perhatian siswa yang melintasi taman, termasuk Herin.

Arin yang melihat mereka menjadi sorotan pun langsung menghampiri, ia juga tidak tahu kenapa Han eul menampar Mark. "ini ada apasi?! Lo knp nangis Han?"

Han eul langsung pergi, tanpa merespon apa yang dikatakan oleh Arin. "Mark, Han eul kenapa?" malahan bukanya dapat jawaban tapi Mark malah memukul pohon yang ada di belakang Arin.


Han eul sudah lumayan tenang, ia menceritakan kepada teman temanya mulai dari a-z. "gue gak ngira kalo Mark bakal ngomong kayak tadi"

"Sabar ya Han, kenapa lo juga gak jujur aja kapan itu"

"gue gak bisa, gue takut Mark marah"

"tapi tadi kata lo, Mark bilang ada Herin-Herinya?" koreksi Lia.

"iya"

"apa jangan-jangan Mark ngomong kek tadi gara-gara Herin?" Ryujin sedari tadi tidak berhenti menyalahkan Herin, tapi jika di pikir pikir bisa aja gitu ya kan?

Pulang sekolah kali ini, lebih cepat dari biasanya, inilah yang jadi favorit siswa.
Ryujin mengantar Han eul kedepan gerbang, takutnya nanti ada apa-apa sama dia. "lo pulang aja deh Ryu, gue gapapa"

"gue bukan si Arin yang gampang lo bohongin ya" goda Ryujin.

"beneran, lo gak liat ini gue gak papa"

"enggak, lo pu-

"Jung han eul!"

Ryujin dan Han eul menoleh ke sumber suara, memang bukan Mark yang memanggil tapi ini Hyunjin, teman sekelas Mark.

He is Vitamin•✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang