1 || Puisi nada untuk kakak senior
Semua nya sudah tak lagi sama.
Semuanya terasa semu
Jadi berhenti membuatku
Untuk bertahan.
-nadamu
*****
"cel, marcel woy marcel lo di panggil kak budi tuh disuruh keruang panitia" ujar laras perempuan berambut sebahu, yang bertugas sebagai sekretaris osis.
"mau apa sih, tadi dia nyuruh gue jaga stand makanan di depan terus sekarang ngapain lagi?" ujar marcel dengan nada putus asa. Bagaimana tidak, sedari tadi ketua panitia dalam kegiatan ini bersikap seenaknya kepada dia. Mulai dari merapihkan kelas kosong sampai menjaga stand makanan di depan gerbang dengan beralaskan "cel lo ganteng, kan kalo pedagan nya ganteng banyak yang beli" marcel hanya mendegus kesal
"kok lo jadi marah sama gue,ya lo samperin lah sana kak budi nya!" ujar laras dengan sekali hentakan kaki nya, tentu saja aku tau dia sedang sangat kesal saat ini.
Aku berjalan menjauh dari laras, dan menuju ruang panitia, dengan berat hati nya aku mengetuk pintu itu.
"kenapa kak saya abis dari toilet" ah tentu saja kalian tau aku sedang berdusta,sunguh pembohong yang handal.
"eh cel, kan nanti ada acara ngumpul sama anak MOS yang lain ya,nah kita kekurangan panitia,gue mau lo aja yang jadi panitia,ngak ribet sih lo cuman ngawasin anak anak MOS nya aja" ujar budi serasa menatap marcel.
"harus saya ya kak?" ucapku dengan nada penuh harap harap agar pemuda didepanku ini tidak jadi menyuruhku.
Dengan anggukan cepat kak budi, aku mengerti dan segera meninggalkan ruangan nya,dan menuju kelapangan,seperti biasanya dengan muka yang teramat datar "huh membosankan!"
"heh, puput !" teriaku sampai membuat yang mempunyai nama berbalik,dan menatapku horror.
"sialan lo,lo kira gue cewek hah!" ujarnya dengan mata melotot uh sangat mengemaskan "nama gue putra ya cel sekali lagi lo manggil gue puput siap siap aja batang hidung lo bengkok" ucapnya dengan sesekali melihatkan tangan seperti ingin menonjok ku.
Ingin sekali tertawa geli,apa daya nanti yang ada hidungku benar benar dibuat bengkok oleh nya HAHAHA.
"ah elah, gue serius gue ngapain? Tugas gue apa?"
"udah lo tunggu disitu aja tuh, bentar lagi ada sesi dimana para calon mos ngasih surat buat kakak senior yang mereka suka " tunjuk putra kepada bangku yang memang disediakan untuk senior.
Alisku terangkat sebelah "surat ?"
"iya surat udeh sono duduk banyak bacot ah gue masih banyak kerjaan " ujarnya ketus seraya meninggalkanku, aku hanya menggeleng kecil melihat sahabatku dari kecil itu.
Aku berjalan menuju bangku itu serasa duduk tenang, ah iya selagi kita menunggu acara ini dimulai bagaimana jika kalian aku ajak untuk berkenalan dengan putra ? tentu saja kalian pasti mau.
Putra, ya tentu saja nama nya putra aksara, laki laki menly, manis dan girly ah aniyaa aku hanya bercanda maafkan aku put HAHAHA.
Putra yang notaben nya teman dekatku sedari aku masih menduduki bangku TK, dahulu aku satu TK dengan putra hanya saja saat SD-SMP kami berpisah, tanpa diduga kami bertemu lagi di SMA dan bodohnya kami satu kelas HAHA. Rumahku dan putra bersebelahan makanya kami bisa dibilang lumayan akrab, ah iya kalia pasti menyukai putrakan? Lupakan, putra sudah mempunyai kekasih, anggi anatasya anggita gadis cantik yang berasal dari kelas sebelah, kami seangkatan hanya berbeda kelas saja, jika kalian bertanya sejak kapan putra berpacaran dengan anggi maka akan aku jawab sudah lama, mengapa aku begitu mengetahui detail kehidupan putra ? tentu saja karena putra teman mainku kami selalu bercerita, dan putra tak pernah melupakan nama anggi dalam cerita nya.
Saat sedang terdiam aku dikejutkan oleh suara perempuan yang entah aku tak kenal dia siapa.
"emm, maaf kak kalo ganggu a-aku cuman mau ngasih ini ke kakak" aku tau dia sangat takut,semua nya terdengar dari nada nya yang gemetaran.
Aku menggambil amplop yang aku tak tau apa itu isinya, seraya tersenyum seolah mengucapkan terimakasih kepada nya.
Aku membuka amplop itu, yang ternyata didalam nya berisi surat, ah tidak-tidak lebih tepatnya puisi, seperti nya ini sudah dimulai.
Aku membaca puisis itu dengan senyum yang terus mengembang sedari tadi.
Terkadang langit terlalu labih.
Labil untuk memilih,
Dia binggung harus memilih siapa,
Diantara matahari dan bulan,
Pelangi dan hujan,
Dia ingin semua nya .
Sampai saat jingga menyapa,
Ia menyadari bahwa ia tak bisa mendapatkan semuanya secara bersaman.
Dia bisa mendapatkan bulan saat matahari terbenam, begitupun sebaliknya.
Dia juga bisa mendapatkan pelangi setelah hujan.
Aku sangat tau bahwa puisiku tidak masuk akal, tetapi apakah kakak bisa membacanya dengan tulus? Ah maaf aku memilih kakak dari sekian panyak panitia yang ada disini, entahlah mungkin aku hanya menggagumi kakak, mau kah kak marcel berteman dengan ku ?
-nadamu
Itulah isi surat yang diberikan oleh wanita tadi yang ku ketahui bernama nada, " ah menggemaskan sekali" aku tersenyum dan memasukan lipatan kertas itu kedalam saku bajuku.
*****
Hello semua gimana sama cerita nya? Suka atau gaje? Tetep dukung aku ya jangan lupa vote dan coment, dan jangan lupa juga untuk membeca ceritaku yang lain nya ya !!