(1) Senyum itu gratis.

34 5 2
                                    

HAPPY READING

Senyum itu gratis gak perlu bayar.

***
Sudah hampir satu jam sesudah bel pulang berbunyi Ayana diam di ruangan bersama teman-teman barunya seperti Sany, Rossa, Jill dan kembarannya Sany yaitu Syna . Banyak hal yang mereka bicarakan bahkan sampai hal-hal tidak penting pun mereka bicarakan.

Ayana senang, dihari keduanya masuk sekolah sudah banyak teman baru yang baik dan menyenangkan.

"Gimana Ay, Aksa ganteng kan?" Tanya Jill .

"Eh bentar,ko gak pake sebutan kakak sih Jill ?"

"Nggak papa, lagi pula gue udah kenal dia dari orok. Dia tetangga gue,"

Semua gadis itu beroh ria menanggapi perkataan Jill,memang Jill adalah orang paling berani dari yang lainnya.

Tiba-tiba datang seorang pria ke ruangan Ayana. Seperti biasanya, ekspresi dingin nya masih terasa. Aksa.

"Tinggalin gue berdua sama ayana!" Titah aksa.

Bukan nya keluar ruangan, keempat gadis itu malah menatap Ayana.

Bragg, Aksa menggebrak meja karena dari tadi para gadis itu malah bengong dan tetap diam ditempat nya.

"Gue bilang tinggalin gue sama Ayana, SEKARANG!" tanpa pikir panjang ke empat gadis itu langsung meninggalkan ruangan. Jill yang paling berani pun kalau urusan nya dengan Aksa pasti nyalinya ciut.

Ayana sangat takut melihat ekspresi dinginnya Aksa.

"Maaf kak, saya punya salah apa ya?" Ayana memberanikan diri membuka suara terlebih dulu.

"Siapa yang bilang Lo salah?"

"Terus, kenapa kakak kelihatan nya kayak marah gitu?"

"Gue cuma pengen ngajak Lo pulang bareng?"

Demi apa, itu es batu bisa ngajak Ayana pulang bareng? Mimpi apa Ayana semalem. Kalau misalnya Ayana biasa melihat orang yang mengajak pulang bareng itu pasti dengan senyuman. Nah ini, dari tadi datar aja mukanya. Dasar Aksa .

"Maaf kak, aku bawa motor,"

"Ya udah kita ke parkirannya bareng aja,"

Aksa menarik tangan Ayana dan mereka berjalan menuju parkiran.
"Aduh gimana ini?gue kan boong. Sebenarnya gue gak bawa motor. Mati dah." Ucap Ayana dalam hati.

"Yang mana motor nya?"

"Itu..itu kak,"Ayana menunjuk salah satu motor asal.

"Ah itu mah punya si ojak. Udah deh nggak usaha bohong. Lo nggak bawa motor kan?

Ayana tersenyum sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

"Berarti Lo pulang sama gue.titik," Aksa segera menarik tangan Ayana dan mendekati mobil nya.

[CS] AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang