(5) Pertengkaran.

9 0 0
                                    

HAPPY READING

***

Ayana terbangun dari tidurnya. Ada sedikit kegaduhan yang membuatnya menjadi terbangun. Ayana tak mengerti ada apa yang sedang terjadi. Padahal, jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ayana segera keluar dari kamarnya dan mencari darimana kegaduhan itu berasal.

Dari kejauhan Ayana sedang melihat ayahnya, mamahnya dan juga kakak nya sedang berbicara diruang tamu. Sepertinya, mereka membicarakan hal yang serius.

"Mau jadi apa kamu? Pulang tengah malam, keluyuran nggak jelas," terlihat jelas amarah galih sudah mencapai puncak sekarang.

"Sejak kapan ayah perhatian? Dari dulu bukannya Ayana anak kesayangan papah," Alina menatap ayahnya. Perlahan air matanya berjatuhan membasahi pipinya.

"Dari dulu ayah tak pernah membeda-bedakan kamu dan Ayana. Ayah tak pernah pilih kasih."

Lily. Yang sedang melihat percakapan antara suami dan anaknya itu, hanya diam.

"Omong kosong," Alina mengalihkan pandangannya dari sang ayah.

"ALINAA," galih berniat hendak memukul Alina, tapi ada tangan lain yang menahannya.

"Cukup! Aku mohon cukup yah," tiba-tiba Ayana datang dan segera menahan tangan ayahnya itu.

Akhirnya, galih pun meninggalkan kedua putrinya tersebut. Lily, memeluk kedua putrinya, ia tidak tega melihat kedua putrinya menangis. Lalu, Alina melepaskan pelukan mamanya.

"Aduh anak kesayangan, mau sok jadi pahlawan," ucap Alina dengan sinis.

Ayana hanya menunduk.

"Eh alin, kok bicara gitu sama adikmu?" Lily mencoba menengahi.

Alina segera pergi ke kamar nya tanpa menghiraukan ucapan mamahnya.

"Mah, kenapa sih kakak tuh kayaknya benci banget sama aku? Aku salah apa mah?" Ayana kembali menangis.

"Mungkin kakakmu sedang banyak pikiran, jadinya seperti itu. Cepat tidur, besok kan sekolah, lagipula ini udah larut. Nanti kamu susah bangun. Kan nanti mamah juga yang repot," Lily mencium kening putrinya itu, lalu segera pergi menuju kamarnya.

Setelah sampai dikamar, Ayana tak bisa tidur. Kemudian, ia membuka handphone nya. Ada satu pesan dari Sany dan langsung ia baca.

SanyJuwitaA
Ay, jangan lupa kerjain Tugas sejarah, soalnya besok dikumpulkan nya harus pagi-pagi banget. Jangan lupa yah.

P
Ny
Sany
Sany Lo masih bangun
Aduh gue lupa...
Ny bantuin dong

Ayana mencoba menghubungi Sany, tapi sepertinya Sany sudah tidur. Dengan sangat terpaksa Ayana harus begadang untuk menyelesaikan tugasnya. Ia beranjak dari ranjangnya dan beralih duduk di meja belajarnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Akhirnya, Ayana selesai menyelesaikan tugasnya dan dia bisa kembali tidur dengan nyenyak.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[CS] AYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang