•30•

539 45 1
                                    


Sungguh aku tidak ingin kembali bertemu dengan sosok mata bulat yang dulu selalu bersinar sekarang meredup--------hampir kehilangan cahaya.

"Jung, sebenarnya kau itu apa. Aku tidak mengerti."

Lelaki itu tersenyum, teramat tipis. Kemudian mengalihkan pandanganya, sesekali manatap guci yang telah berisi abu sang istri.

"Ada satu hal yang tidak perlu kau cari tahu, terkadang surga layaknya manipulatif dari neraka. Semakin kau menggali, kau mungkin menemukan sumber air itu. Dan mungkin juga sumber air itulah yang akan menenggelamkanmu hingga ke dasar terdalam yang tidak pernah kau temui."

Aku tertawa----sumbang. Ah, ternyata benar, sekali debu tetaplah debu. Dan Jungkook layaknya sosok yang tidak dapat ku sentuh. Baik hati maupun kisah hidupnya.

"Yang harus kau lakukan sekarang adalah berlari, menjauh meninggalkan lautan yang mungkin akan menenggelamkanmu dalam waktu dekat"

Ya, pada dasarnya. Perasaan ini hanya berjalan pada satu pihak. Aku yang mencinta dan aku yang tersakiti, Jungkook telah mengusirku secara halus. Lantas untuk apa rasa ini di pertahankan.

Terkadang cinta bisa bergitu bodohnya.

"Aku akan berlari, layaknya matahari tenggelam meninggalkan permukaan. Terimakasijmh telah memberiku senja yang bergitu indah untuk di lihat dan di rasakan. Jung, terima kasih atas semuanya."

Pada akhirnya kisah ini hanya berjalan atas, ia melepaskan dan aku yang meninggalkan.

[ END ]

Words Of My Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang