Epilog

702 56 5
                                        

Keduanya menatap lurus, selagi memar lebam biru bersama darah yang telah mengering menempati wajah rupawan di antara keduanya, mereka berhembus dalam diam.

Sampai saat mata tipis itu menatap ke arah sosok lelaki yang berada di sampingnya, dapat ia lihat hasil dari karya kepalan tanganya yang menghantam wajah rupawan Jungkook yang terlampau di sayangi kekasihnya. Lelaki itu terkekeh pelan-------memikirkan bagaimana keadaan Eun Bi yang sekarang mengandung benih dari lelaki yang baru saja ia beri pelajaran. Menghembus nafas berat, sebelum mengeluarkan berberapa kalimat yang sangat ingin lelaki itu tanyakan kepada sosok Jeon Brengsek Jungkook. "Kenapa kau berlaku terlampau jahat kepada Eun Bi, aku tahu kau mencintainya. Dan kenapa kau hanya bisa memberinya rasa luka."

"Aku sengaja memberikan luka, agar ia bisa membenciku." sorot mata itu menatap lurus ke depan, terlihat tanpa cahaya-----sangat berkabut. Mendesah lelah, membasahi bibir dengan saliva yang tampak mengering. Terkekeh sejenak. "Aku tidak sesempurna apa yang mereka lihat, aku itu buruk. Sangat buruk, sampai tidak ada satupun kebenaran yang berada di diriku Jim."

"Aku meninggalkan Eun Bi lima tahun lalu, hanya untuk menuruti segala perintah apa yang orang tuaku inginkan. Bersekolah di luar negri, bertemu sosok Seolbin yang selalu menemani hariku, layaknya sebuah candu yang semu. Aku membutuhkan Seolbin sebagai obatku, dan bergitu pula dengan dirinnya. Di antara kami berdua tidak ada yang sempurna Jim, kami hanyalah robot bagi kedua orang tua. Menuntut sang anak untuk menjadi sosok yang mempunyai pribadi yang baik, juga kepintaran yang bisa di tukarkan dengan kekayaan." Lelaki bermata bulat itu terkekeh samar, terdiam sejenak bersamaan kepala yang menunduk dalam. "Aku tidak tahu bagaimana bentuk rasa yang sebenarnya aku rasakan pada Eun Bi, apa itu hanya obsesi atau rasa sayang layaknya teman. Tentu saja, tidak ada cinta di kamus hidupku. Semuanya telah terkubur bersama luka yang mereka berikan padaku, aku ini hanya robot yang tidak memiliki perasaan Jim."

"Seolbin itu layaknya cermin bagiku, kami sama. Hanya saja yang membedakan adalah bagaimana cara ia menenangkan diriku dengan berbagai macam hal, bisa itu menyerahkan tubuhnya ataupun kami menikmati gula-gula bersama-sama. Karena itu, aku membutuhkan Seolbin. Walaupun yang aku lakukan pada Eun Bi adalah kesalahan besar. Menghamilinya tanpa pikir panjang, dan hari ini menemukan sosoknya terbaring lemah akibat perlakuan Seolbin yang menghilangkan jabang bayi kami." satu tetes air mata itu turun membasahi pipi, menggalir di dagu dan menetes membasahi Jeans yang sedang ia pakai. Jungkook benar-benar tidak tahu harus bagaimana, dan Jimin mengerti mendengar dari penuturan yang di berikan Jungkook.

"Aku tidak bisa sepenuhnya menyalahakan Seolbin, karena bagaimanapun Seolbin telah berlaku banyak padaku. Dan semua masalah ini karena diriku sendiri, hingga membuat berberapa pihak terluka." Jungkook berkata dengan nada sumbang, hampir memecahkan tangis. Menyadari bagaimana perbuatanya pada Eun Bi, sungguh ia tidak ingin bermaksut seperti itu. Tetapi, Eun Bi itu layaknya sebuah bunga yang ingin sekali Jungkook sentuh dan rengkuh ke dalam dirinya. Eun Bi mempunyai daya tarik sangat kuat bagi Jungkook, sehingga sulit untuk lelaki itu menyadari perasaan apa sebenarnya yang ia rasakan pada sosok Eun Bi.

"Kau sungguh Egois, Jeon." kata Jimin, membuat Jungkook mengganguk lemah. Memperstujui tentang apa yang di katakan Jimin terhadap dirinya.

"Ya, kau benar. Aku sungguh egois, dan tidak seharusnya mereka mencintai diriku yang tidak sempurna seperti apa yang mereka lihat seperti ini, sangat manipulatif."

×××

Lengkungan senyum itu mengendur saat sosoknya mulai mendekat di hadapanya, Eun Bi mencoba menahan agar tidak menangis untuk saat ini juga. Namun sepertinya rasanya sangat sesak untuk di tahan, terlebih sosoknya yang sekarang mulai mendekat bersamaan dengan roda kursi roda yang sekarang melaju cepat menghampiri sosok Eun Bi yang sudah berada di depan.

Words Of My Heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang