"Nyebelin..." ucapku padanya.
"Maaf ya,tadinya gue cuma mau ngerjain lo doang,nggak taunya lo cengeng." ucapnya sambil terkekeh pelan.
"Udah ah.." aku bangkit dari dudukku,aku berjalan meninggalkannya tapi langkahku terhenti saat dia menarik tanganku.
"Tunggu." ucapnya.
"Apa?"
"Lo ngapain di sini?"
"Lo ngapain di sini?" bukannya menjawab aku malah balik bertanya.
"Bukannya jawab malah balik nanya."
"Gue disini mau ngambil data-data kelas XII disuruh sama Bu Sri.Lo ngapain di sini."
"Gue? Nggak ada,cuma gue bosen aja,makanya gue ke sini." aneh... pikirku,seharusnya jika bosan orang mencari udara segar di luar,tapi dia malah datang ke gudang yang gelap dan banyak debunya."Lo... ngerokok?" tanyaku padanya,aku ingat asapa rokok yang memenuhi gudang saat aku masuk tadi,dan aku melihat dikantung bajunya ada sekotak rokok dan di tangan kirinya ada korek api.
"Nggak...g-gue nggak ng-ngerokok" ucapnya gelagapan.
"Trus itu apa?" ucapku menunjuk ke arah kantung bajunya dan ke arah tangan kirinya.
"Bukan apa-apa."
"Udahlah ngaku aja,gue laporin ntar lo sama guru BK."
"Jangan...,capek gue berurusan sama guru BK,baru aja gue keluar dari ruang BK masak mau masuk lagi sih."
"Makanya jangan bandel." ucapku sambil menurunkan beberapa data-data di atas rak yang berdebu.
"Iya deh...Oh iya,gue lupa,nama lo siapa?"
"...." aku diam,tanpa menjawab pertanyaannya.
"Seketika lo jadi budek ya?"
"Keykila Nadiva,panggil aja Diva." ucapku tanpa melihat ke arahnya dan aku masih sibuk dengan data-data yang berdebu itu.
"Ooo,gue Arka." katanya.
"Udah tau." ucapku dengan nada sedikit agak ketus.
"Kayaknya gue terkenal banget ya seantero sekolah ini." ucapnya bangga.
"PD banget lo,kalo lo terkenalnya karena kebandelan jangan bangga,bandel bangga,aneh lo,kalo lo terkenalnya karena kepinteran lo baru lo bisa bangga."
"Iya deh...ada yang bisa gue bantu?"
"Nggak" ucapku agak sedikit ketus.
"Jutek banget buk."
"Udah deh...baru juga kenal,gak usah SKSD deh, mending lo masuk ke kelas lo,udah bel masuk dari tadi." ucapku ketus tanpa menghiraukan perasaannya.Mungkin ucapanku membuat hatinya agak sedikit meringis sakit.
"Lo yakin? nggak takut gitu..ada setan yang gangguin lo? gudang serem loh..apalagi di sini nggak ada orang,kalo lo teriak juga nggak bakal ada yang denger kan?"
'Ngeselin' itu kata yang cocok untuknya.
"Apaan sih,gue nggak takut." ucapku mentap.
"Yakin? gue takutin tadi aja sampe nangis,gimana kalo hantu beneran yang datengin lo,bisa-bisa lo pingsan." ucapnya sambil dengan kekehan jahatnya.
"Gu-gue yakin!!" dalam hati aku tak yakin.
"Ya udah,gue duluan ya,bye..." dia pergi keluar gudang,aku merinding takut,kakiku seketika melemas.
"Arka...!!! tungguin gue" aku menghitung data-datanya dengan gerakan secepat kilat,semua lengkap,dengan rasa was-was aku berbalik arah dan berjalan menuju pintu gudang,saat aku berjalan...
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Better {HIATUS}
Teen FictionAku ingin merubah sikapmu,membuatmu menjadi orang yang lebih baik dari dirimu yang jahat,aku hanya ingin merubahmu dengan cara aku mengikuti semua yang kau mau,tapi kenapa aku malah terjerat cintamu? sampai-sampai aku susah untuk kembali.Jangan memb...