Arfi Nurrahman

19 0 2
                                    

"Sekarang kejar kejaran karna sifat brengseknya arfi,hati hati loh nanti ngejarnya ketagihan. Tapi,karna cinta. eaea hahaa"

Di pagi yang cerah ini,tepat pada pukul 06.15 pagi, aku  berangkat ke sekolah menggunakan angkot langgananku.Dan sesampainya di sekolah akupun melihat sri yang sudah datang lebih dulu dariku.

"Woyy sri" Begitu aku memanggilnya dengan suara lantang.

"Eh kucing pake leging!" Spontan kata itu keluar dari mulut sri karna kaget mendengar ku yang memanggilnya dengan suara yang lantang .

"Mana kucing kampret gak ada hahaaa" jawab ku sambil memukul pundak sri dan tertawa terbahak bahak.

" muke lu tuh kaya kucing!! Kaget gw."

"Hahaa ia maaf maaf mbak,jangan emosi masih pagi." aku mencoba menenangkan nya agar tak marah berkepanjangan.

Aku dan sri melanjutkan perjalananku menuju kelas,dan akhirnya sampailah aku di suatu jalan yang "angker". Aku menyebutnya angker karna di situ terdapat pohon yang cukup besar,dan kerap kali ditinggali oleh mahluk mahluk jahil dan brengsek yang selalu menggoda dan mengejek para siswi yang berlalu lalang.

Ketakutanku akhirnya terjadi,saat aku melewati pohon itu terdengar suara

" woy dodi!"

Seorang anak laki laki memanggilku dengan nama "Dodi".Dodi  adalah nama ayah ku,dan tentu saja saat aku mendengarnya aku langsung terbawa emosi. Mataku tertuju pada satu orang siswa yang berada di atas pohon. Aku mendekati pohon itu dan aku mendapati wajah seseorang yang sudah tak asing bagiku.

Huuuft si brengsek ini lagi!
Ucapku dalam hati.

Ternyata pemilik wajah yang tak asing itu adalah Arfi Nurrahman.
Dia adalah musuh bebuyutanku sejak aku masih berada di bangku kelas VII. Dia adalah laki laki terjahil yang pernah aku kenal,selain itu ia juga tergolong badboy. Aku akui ia memiliki wajah yang tampan,sehingga tak heran ia banyak di idolakan oleh para siswi di sekolahku.tentu saja kecuali aku!.

" Arfi! Ayah gue punya salah apa sama lo?" aku membentaknya dengan tatapan yang tajam.

" banyak"

"Banyak? Ngaku ngaku lo,kenal aja enggak!"

"Nih gw kasih tau ya,kesalahan ayah lo adalah dia ngebiarin lo hidup di dunia hahaaa"

"Kurang ajar lo ya,lo ga suka gue hidup hah?"

"Ialah jelas! Lo hidup juga ga guna hahaaa"

"Arfiii!!!" aku mencoba mengejarnya,tapi lari arfi sangat cepat,hingga akupun kehilangan jejaknya.

Kemana si brengsek itu!?
Awas aja kalo ketemu,gue bejek bejek tuh anak. Gumamku dalam hati.

Setelah kejadian itu, tanpa aku sadari ternyata aku sudah ada di depan pintu kelasku dengan wajah yang tampak kelelahan dan bajuku di basahi oleh keringat.

"Eh lo kenapa key,abis di kejar setan?" sapa viera yang saat itu menghampiriku dari dalam kelas.

"Ia,gue di kejar setan brengsek!!"

"Lebih brengsek lu kali key hahaa"

"Ga masalah, yang penting gw bukan setan kaya dia."

"Siapa sih yang lo sebut setan itu?"

"Siapa lagi kalo bukan si Arfi brengsek itu!"

"Arfi lagi arfi lagi, gaada gitu setan yang suka gangguin lo selain dia?

"Ya Yaallah kenapa engkau menciptakan mahluk se brengsek arfi ituuu."

"Huss jangan gitu,nanti kena azab lo"

"Yaallah kalo ada azab,berikan saja pada temanku viera ini Yaallah,aku ikhlas"

"Eh eh bohong Yaallah, jangan percaya keyra tukang selingkuh!"

"Jangan bawa aib gue dong kampret"

"Bodoamat hahaaa"

"Brengsek lo,lama lama gue bejek juga lo"

Tiba tiba  sri datang dan mendorongku ke arah viera hingga aku dan dia terjatuh.

"Woyy gosip terooos!!"

"Gplak!!" aku dan vier terjatuh dengan wajah yang memalukan,hingga seisi kelas menertawakanku ketika melihat kejadian itu.

"Aduh gila pantat lu tulang semua ya key,sakit anjir kena muka gue nih woyy!!" viera merintih kesakitan karna tak sengaja aku menduduki wajahnya.

"Eh kurang ajar lo pantat gue terbohay"

"Bacot! Bangun bodoh sakitt"

"Hahaaaa wait wait ini harus di abadikan muka lo pada jelek semua hahaaa" sri bergegas mengambil ponsel nya kemudian memotret aku dan vier sambil tertawa hingga membuat perutnya sakit.

"Malah di foto lo ya sri breng...." Ucapanku terpotong ketika aku melihat arfi berjalan didepan pintu kelasku.

"Woyy brengsek sini lo,urusan kita belum beres!!!" aku langsung memanggilnya dan berniat untuk mengejarnya.tapi tak sampai dua langkah kakiku sudah lelah akibat terjatuh tadi,dan akupun membatalkan niat ku untuk mengejar arfi.

"Sekarang kejar kejaran karna sifat brengseknya arfi,hati hati loh nanti ngejarnya ketagihan. Tapi,karna cinta. eaea hahaa" Sri mencoba menggodaku dengan kata katanya yang alay.

"Dih amit amit,dasar bucin lo." tentu saja aku menyangkalnya dengan perasaan yang jijik,dan berharap itu tidak akan terjadi.

Tunggu kelanjutan kisah aku dan arfi ya guys.
ENJOY....
JANGAN LUPA VOTE+COMENT YA.. ;*
Jangan segan kasih aku kritik dan masukan guys;*



That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang