Baku Hantam

277 40 19
                                    

"Jun, lo ngapain sih?! Udah kayak monyet gelantungan aja ih"

Saat ini gue baru beberapa minggu masuk sekolah, gue cuma diem dibelakang temen sekelas gue yang misuh-misuh karena mau masuk kelas tapi ada yang halangin.

Yeonjun, dia ini semacam anak bar-bar dengan ketidakjelasannya.

Anak ini gelantungan di pintu kelas sambil ketawa-ketawa gila ngehadap kamera yang lagi rekam dia.

"Jun minggir napasih!"

Anak cewek didepan gue narik-narik kakinya Yeonjun sampe itu anak nggak seimbang dan jatuh ke lantai.

Gue mau bilang mampus, tapi gue urungin, cuma nahan ketawa aja.

"Sakit anjir pantat gue entar keras" omel Yeonjun sambil nepuk-nepuk bokongnya.

Gue langsung aja masuk kelas ngelewatin dia dan duduk di kursi gue, barisan kedua deket meja guru.

"Reya, Reya"

Gue nengok, anak cowok yang namanya Kai nepuk pundak gue dari belakang.

"Kenapa?" sahut gue datar.

Oh iya hampir lupa, nama gue Reya. Gue jomblo dari lahir dan punya tinggi badan yang sangat kebanting dengan Soobin.

"Pinjem penghapus dong" kata Kai.

Gue geleng-geleng. "nggak punya"

"Yaelah Rey, masih aja pelit"

"Beneran nggak punya, Kamal" greget gue nggak tahan.

"Yaudah deh, Reya pelit" kata Kai lagi sambil julurin lidah.

Anak itu lari ke depan kelas sambil teriak. "WOY BAGI ERASER DONG! GUE MISKIN!"


Dasar bule sinting.


****

Saat bel masuk, ternyata pelajaran pertama gurunya nggak ada.

Alhasil selama jamkos gue cuma diem dan nggak mau sama sekali gabung gosip dengan anak-anak yang lain.

Yap, gue dari jaman dalam kandungan punya garis wajah datar dan mulut yang irit bicara.

"WOY WOY! ADA YANG RIBUT! ADA YANG RIBUT!!"

Kelas yang tadinya rame seketika hening saat Beomgyu dateng-dateng teriak dan gebrak-gebrak pintu kelas.

Semua murid dikelas awalnya cuma ngelebarin mata terus mekik heboh bersamaan.

"Siapa yang ribut?!" kata Taehyun sang ketua kelas nongolin muka dibalik laptop.

Gue lagi-lagi nggak minat buat penasaran, mungkin yang ribut pasti anak bandel, bar-bar dan----

"Soobin dipukulin sama kakak kelas yang mabok sampe bawa-bawa pisau!"

Seketika gue tercekat, otak gue blank nggak bisa nyerna apa yang Beomgyu bilang.

CAT AND DOiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang