_o0o_
"Riz...ke kantin yuk."ajak susanti teman sebangku rizka.
"Ya udah yuk! kita ajak sabrina sama nindi."ucap rizka.
"Sab,nin..ke kantin yuk."ajak rizka.
"Yuk,kebutulan aku laper nih."ucap nindi.
"Kalian bertiga aja ya aku lagi malas ke kantin."ucap sabrina.
"Lah...kenapa, kamu puasa."ucap susanti.
"Aku gak puasa kok san, aku lagi malas aja liat si curut sama teman-temannya, aku masih kesal aja liat rendi saat dia pasang foto aku di mading."jelas sabrina.
"Ya elah sab, gapain di pikirin biasanya lo punya segudang cara buat balas kelakuannya."ucap nindi.
"Gimana kalau kita kempesin aja ban motornya."ucap rizka.
"Wihh benar bangat tuh."ucap sabrina sambil tersenyum.
"Ehh jangan gitu, ini lagi rizka ngapain ngajarin balas dendam, kita gak boleh balas kejahatan orang lain udah lah biarain aja mending kita ke kantin."nasehat susanti.
"Iya...kekantin aja yuk udah lapar bangat nih."keluh nindi.
"Tapi san, sabrina kan udah malu sama kelakuan rendi, ya harus di balas lah."ucap rizka tidak terima.
"Iya aku tau riz..tapikan kita gak boleh balas dendam."jelas susanti.
"Udah deh kalian gak usah ribut, biar ini jadi urusan aku sama rendi, jadi kalian gak usah ribut."ucap sabrina.
Kini mereka berempat berjalan menuju kantin.
"Kalian bertiga mau pesan apa?."tanya rizka.
"Tumben kamu mau mesan makanan buat kita."ucap sabrina.
"Iya benar bangat biasanya gak pernah mau."sambung Nindi.
"Udah deh mending kalian pesan aja dari pada dia berubah pikiran."ucap susanti.
"Iya benarbangat dah sahabat gue yang satu ini."ucap riska
membenarkan ucapan susanti."Bakso,sama teh manais dingin aja deh."ucap sabrina.
"Oke...kalian berdua."tanya rizka.
"Samain aja deh."ucap mereka berdua.
"Yaudah gue pesan dulu ya."ucap rizka dan berjalan untuk memesan.
Lain halnya dengan rendi dan teman-temannya yang duduk tidak jauh dari meja sabrina dan teman-temannya.
"Ehh itu kan sabrina, ternyata pucuk di cinta ulampun tiba. baru aja di omogin udah nongol tu anak."ucap gettran tiba-tiba.
"Hahahaha bahasa lo gett ..."tawa azri.
"Gak usah lebay deh gett ... gak lucu tau gak."ucap rendi dengan muka datarnya.
"Wihhh seram datuh muka."ucap gettran dengan wajah ketakutan yang di buat-buat.
"Udah deh lo berdua dari tadi ngeledekin gue mulu."ucap rendi datar.
"Kak rendi..."ucap zawa tiba-tiba di samping rendi.
"Nanti pulang sekolah aku gak pulang sama kakak nya soalnya aku mau ngerjain tugas di rumah Nisa."ucap nazwa menjelaskan.
"Ya udah tapi jangan lama pulangnya nanti kakak di marahin sama bunda."jawab rendi.
"Iya...kak."ucap nazwa.
"Ehhh dedek nazwa udah makan belum."tanya gettran.
"Belum kak."jawab nazwa.
"Tumben lo nawarin adik gue makan,lo mau bayarin."heran rendi."Hehehe...ya gak lah, kan lo kakaknya ya lo lah yang bayarin."ucap gettran dengan wajah watadosnya.
Rendi mensengus jesal dengan ucapan Gettram.
"Ya elah gue pikir lo mau bayarin."ucap rendi.
"Tau nih si gettran sok-sok nawarin."sambung azri.
"Benar juga kata kak gettran, kak rendi teraktirin kita bertiga dong."ucap ucap nazwa.
"Ya udah kakak bayarin cuman kalian bertiga kan."ucap rendi
"Iya..kak."ucap nazwa."Ya udah pesan gih mau makan apa aja."ucap rendi.
"Makasih kak."ucap nazwa
"Yuk kita pesan."aja nazwa pada kedua temannya alia dan nisa."Benaran nih kita di teraktirin."tanya alia.
"Kalau gitu bilang makasihnya sama kakak kamu."ucap nisa.
"Iya nanti gue sampein deh.
~~~'''PERCEPAT~~~''''
Setelah jam istirahat berakhir kini semua siswa berhamburan masuk ke dalam kelas kasing-masing. kini semua murid pokus belajar di dalam kelas mereka.
"Buk saya permisi ke toilet ya buk."ucap sabrina.
"Jam istirahat baru saja berakhir kamu malah permisi mau ke toilet."ucap guru tersebut.
"Iya sih buk tapi saya ke bletnya baru sekarang."jawab sabrina.
"Ya sudah sana."ucap guru yang mengajar.
"Makasih buk.."ucap sabrina.
Setelah selesai dari toilet kini sabrina berjalan menuju kelasnya tapi, tiba-tiba iya ingat dengan ucapan rizka tadi saat jam istirahat.
"Ohhh iya mumpung aku lagi di luar nih, kali ini aku ikuti cara rizka aja deh."ucap sabrina pada dirinya sendiri.
"Ahhh ini dia motor si curut ... maaf curut aku kempesin ban motor kamu, ini semua karna kamu udah buat aku malu."titah sabrina.
Sabrina langsung mengempeskan ban motor milik rendi karna ia masih kesal dengan kelakuan rendi tadi pagi.
"Hutff ... beres ... rasain ya ren gimana rasanya dorong motor sampai rumah."ucap sabrina tersenyum puasa.
"Mending balik ke kelas deh ke buru ada yang liatin."ucap sabrina dan langsung membalikkan badannya.
Sabrina membelalakkan matanya saat melihat Rendi sudah ada di hadapanya.
"Hah ... kok ... lo di sini sih."ucap sabrina terbata-bata.
"Lo apain motor gue, hah."tanya rendi dengan wajah datarnya.
"Lo mau buat gue dorong motor sampai rumah."lanjud rendi.
Sabrina hanya bisa diam, ia tidak menyangka bahwa rendi tau apa yang ia lakukan.
Sabrina menelan salivahnya susah, mencoba menghindar dari tuduhan Rendi."Apaan gak boleh nuduh orang sembarangan."elak sabrina.
"Gak nuduh buktinya kan ada itu."ucap rendi dan langsung menunjuk ban motornya yang kempes.
"Gue gak mau tau pulang sekolah lo harus ikut dorong motor gue nyampek rumah."ucap rendi tidak terima.
"Gak ... gak ... gue gak akan mau dorong motor lo."tolak Sabrina.
"Ya udah gue laporin lo ke guru BP."ancam rendi.
Sabrina mendengus kesal, ia gagal melakukan aksinya, karena ulahnya ia harus ikut mensorong motor Rendi pulang sekolah nanti.
'Senjata makan tuan.'
"Oke ... pualang sekolah gue ikut dorong ni motor, tapi lo gak akan ngaduh sama guru."pasrah sabrina.
"Oke...gue tunggu pulang sekolah."ucap rendi dan langsung berjalan meninggalkan sabrina.
"Aarrgkk ... kok bisa ketauan sih sama si curut."kesal sabrina.
"Heheh amang enak gue kerjain ... ya ketauan lah saat gue permisi gue liat lo lagi diri di depan motor gue seperti maling."batin rendi.
_o0o_
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ FIRST LOVE♡ (On Going)
Teen FictionJodoh hanya allah yang tau, bisa saja jodoh kita itu, teman, sahabat dekat, orang tidak kita kenal, bahkan bisa saja kodoh kita adalah musuh kita sendiri. baca dulu, siapa tau nyaman. Vote dan komen ya.