***
Setelah kejadian tadi malam yang membuat seluruh penghuni rumah budek seketika karena teriakan Sania. Pagi ini kedua keluarga itu berkumpul untuk sarapan pagi bersama.
Yah tadi malam Ken beserta istri dan anak cowoknya terpaksa harus menginap di rumah besar milik Bram karena hari sudah malam dan hujan deras menguyur wilayah itu.Mereka berenam sedang duduk dimeja makan panjang dekat dapur yang sudah tersaji banyak makanan, namun belum ada yang menyentuh makanan itu karena mereka sedang menunggu salah satu anggota keluarga yang belum ikut bergabung.
"Kemana Ran, kenapa anak itu belum turun juga," Tarina selaku mama kandung Ran bertanya pada suaminya.
"Mungkin masih tidur, coba kamu bangunkan ana itu," Ken menjawap sekaligus menyuruh istrinya membangunkan anak semata wayang mereka.
"Biar Sania aja yang bangunkan Ran," mama Sania berusul.
"Lah...lah....lah....kenapa jadi Sania yang bangunin si kutukupret," Sania menjawap dengan nada ketus sambil menatap mamanya kesal.
Sedangkan Meli balas menatap Sania dengan tajam dan penuh ancaman.
'Pergi dan bangunan Ran atau fasilitas yang mama berikan akan mama tarik,' yah kurang lebih seperti itulah ancaman yang diajukan mama Sania.
Sania yang sudah hafal dengan ancaman mamanya hanya bisa merngis membayangkan hidup tanpa kartu kredit, mobil dan motor sport kesayangannya."Bagai mana jika adit yang bangunin si Kutukupret," Sania mencoba bernegosiasi dengan mamanya.
"lah...Napa jadi Adit yang bangunin kak Ran, kan kak Sania calon istrinya gimana sih," Adit menjawap dengan sewot.
"Pergi dan bangunkan Ran atau...," Sebelum Meli menyelesaikan omongannya Sania lebih dulu memotongnya.
"Baik... Sania yang bangunin si kutukupret," Sania berdiri dan pergi kelantai dua tepatnya kekamar tamu yang ditempati Ran.
"Dia punya nama Sann...," Sebelum Sania benar benar menjauh Bram mengingatkan sania akan nama Ran.
"Ya ya ya Sania tau Yahh," Jawap Sania malas.
Setelah kepergian Sania lima orang yang menempati meja makan itu kembali terdengar percakapan-percakapan kecil.
"Kehkehkeh... calon menatu yang sedikit nakal," Ken berkata sambil terkekeh.
"Benar hahahah, apakah Ran sanggup menaklukan Sania, aku sungguh penasaran cara apa yang akan dilakukan si ES berjalan itu untuk merebut hati Sania," Tarina tertawa membayangkan anak semata wayangnya itu frustasi dengan tingkah Sania yang sedikit brandal.
"Wahhhh....aku juga tidak sabar melihat Sania yang brandal itu akan takluk dengan pensona Ran," Meli menyringai seram yang membuat para penghuni meja bergidik ngeri.
"Hentikan senyummu itu Mel kau membuat kami takut," Bram angkat bicara untuk menegur Meli supaya menghentikan senyumnya. Sedangkan Meli hanya menyengir sambil mengaruk tengkuknya cangung. Adit yang tidak begitu tertarik dengan obrolan para orang dewasa itu hanya bermain ponsel dalam diam.
••••••••••••••••••
Sedangknan ditempat lai Sania sedang berusaha membangunkan cowok yang tengah berbaring nyaman ditempat tidur berukuran king size tanpa terusik sedikitpun dengan guncangan yang dilakukan Sania sebaga usaha untuk membangunkannya.
"Dasar kebo," Sania mengeram menahan kesal karena Ran susah dibangunkan. Sania mengelus dagu mencoba mencari ide utuk membangunkan si Kutukupret yang tengah tertidur pulas di depannya, sedangkan Sania sudah menahan lapar karena menunggunya yang tidak kunjung bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETUPID
Ficção AdolescenteCerita ini adalah cerita di akun saya yang lama, beberapa orang yang sudah baca pasti sudah tau. Beberapa kalimat, tanda baca dll aka sedikit saya ubah, jadi mohon kemaklumanya karena cerita yang masih amatir. "cerita ini berkish tentang dua orang i...