Hujan dan dia [2]

9 3 1
                                    

Berberapa jam berlalu, hujan pun mereda.
Setelah kuberi tau alamat rumahku, dia pun mengantarkan ku ke rumah.

"Hm.. thanks udah nganterin"

Dia mengulas senyum tipis, "no problem".

Hening...

"Yaudah, buruan masuk", ucap nya lemah tetap megulas senyum.

'Ahh dia pasti kelelahan'

"Btw... nama lo sapa?", tanyaku basa basi.

"Gue Leo, lo?"

"Alisha", jawabku ikut mengulas senyum tipis.

Leo mengangguk lagi, "lain kali lo main deh kerumah gue".

Kutatap Leo dengan tatapan absurd.
'Masa baru ketemu udah langsung nyuruh kerumah dia? Emang gue cewek apaan,?", batin ku mulai ilfeel.

Leo yang memyadari maksut tatapan ku langsung menggeleng sambil terkekeh pekan.

"Gue gak macem macem, kan kita temen?"

'Temen ya, ?,'

"Rumah gue di jalan spazio, nomer 17... lo bisa dateng kalo lo mau, gue minta nomor telpon lo... boleh?"

Kembali ku layangkan tatapan aneh padanya.

"Kalo gak boleh gak papa", sambungnya canggung seraya menggaruk kepalanya tak kalah canggung.

Kutatap cowok itu sekali lagi, dia kayak nya baik...

" ah.. iya gak papa"

Setelah menyebutkan berberapa digit angka, Leo mencoba menghubungi nomor itu.

"Oke... thanks, gue hubungi  sesekali", kubalas dengan anggukan singkat. Lalu melambai singkat, "bye".

Setelah ke canggungan berberapa saat.
Akupun langsung memasuki rumah dengan tergesa gesa, gue... punya temen cowok?!?!.

Kuintip Leo dari jendela, tapi ia semakin jauh melangkah menjauhi rumah. Ahh....

Buru buru ku beranjak kekamar.
Ku hempas kan badan kekasur langsung memeluk guling yang ada.
Imajinasi ku langsung melambung mengingat kejadian cringe tadi.

"Btw... dia ganteng juga sihh", gumam ku merona.

"Hm,.. kalo gak salah per rumahan mewah deket kampus kan namanya spazio city...", gumamku lagi.

Wait!, jadi Leo anak orang kaya dong!!.
"Gak nyangka Leo orang kaya.... abisnya tampang nya kek  gengster gitu lagian..."

"Apa bener? Dia orang baik? Biasanya kan orang tajir melintir kayak dia kan sombong...", tanya ku lebih pada diri sendiri.

"Agh!,,, bodo amat lahh"

Berberapa menit kemudian, aku pun terlelap.

                             [  ♡  ]

Pagi ini bukanlah pagi yang senyap seperti biasanya.
Seorang pos man datang meneriakkan salam, lantas menyerahkan sepucuk surat.
Setelah menandatangani surat terima aku pun membawa kertas itu kerumah,

'surat dari siapa dah?? Pagi pagi buta gini...'

Mamah menoleh singkat ke arah ku, "ada apa?".

"Surat mah", jawabku membolak balik amplop tipis itu.

"Buat siapa?"

Untuk :Alisha
From: Leo (yang ketemu pas ujan ujannan)

"Leo ya?", gumam ku pelan.
Lantas mengambil surat didalam nya.

Sorry sok akrab kemarin,... (kalo lo gk suka), n.. lu belum terbiasa sama gue :p ^peace!!<

'Ihh gaje banget dah, apa coba chat aja kali ya?'

Aku mengangguk dengan sendirinya lalu merogoh saku.
Setelah menemukan barang yang dicari, langsung kebuka room chat Leo. Online gak ya?.

Alisha
Hei, lo ngirim surat ke gue?. Read

         
Leo
IYA, KENAPA EMANG? JANGAN CHAT GUE KALO GK PENTING!!

Alisha
Kan lo yang minta nomer guee! (Bte de)

                        Leo
Hehehe, sorry.... gue lagi sibuk nih. Iya   itu surat dari gue.    

*Off 

"Ish, anak ituu", eram ku kesal geje banget deh!.
Namun ikut mematikan hp.
     
                                   [♤]

"Al, tolong fotoin gue sama Robert dong! Plisss", pinta Oliv kepadaku.

Kuanggukan kepalaku mengambil hp milik Oliv.
"1...2...3...", *ceklek.

Saat kulihat hasil nya, pandangan ku terpusat pada cowok berhoddie putih.

"LEO?!?", seruku memperbesar gambar lalu mengedarkan pandangan.

'Udah gak ada'
Setelah mengembalikan hp Oliv, cepat cepat ku  pamit pulang.

"Sori,.. gue ada urusan, bye!"

"Eh, iya...kenapa buru bu-", belum sempat Oliv menyelesaikan kalimatnya, aku sudah berlari kecil meninggalkan taman kampus. Tanpa kusadari Leo sudah mengetahui keberadaan ku.

Skipp... pas udah nyampe rumah
Ting!!, notifikasi masuk.
Segera ku cek hp ku melihat kontak masuk.


Oliv
Al, tadi ada cowok nanya nanya tentang lo.... namanya Leo.

'Leo lagi??', batin ku makin kesal.

   


Dibawah hujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang