Dia, lagi?

62 4 0
                                    

Happy reading 🙂

Gadis manis berkulit kuning langsat dan berambut ikal kecoklatan sepinggang itu sedang sedang membongkar isi lemari pakaiannya. Ia sedang mencari pakaian yang cocok ia kenakan untuk pergi ke resepsi pernikahan teman semasa SMA-nya. Gadis bernama lengkap Lyra Alexandra itu akhirnya menemukan sebuah gaun selutut berwarna peach yang menarik perhatiannya. Gaun yang baru ia beli seminggu yang lalu karena modelnya yang terlihat menarik tidak ia sangka bahwa akan ia kenakan untuk pergi ke resepsi pernikahannya temannya. Undangan pernikahan bertuliskan Raka dan Milen membuatnya mengukir senyum cantik ketika menerimanya. Pasangan ini adalah dua teman baiknya semasa SMA yang tidak pernah ia sangka mereka akan menjaga hubungan mereka hingga memasuki jenjang pernikahan. Lyra sedikit skeptis dengan hubungan yang dimulai pada masa sekolah karena ia berpikir itu adalah masa-masa dimana kita mulai mengenal yang namanya cinta dan masih dalam tahap labil. Satu masalah kecil yang harusnya tidak perlu dipusingkan akhirnya akan menjadi sebuah masalah besar karena seperti biasa ya..balik lagi pada sifat dan karakter anak sekolah yang belum dewasa sepenuhnya. Ia cukup merasa kagum dengan kedua temannya ini yang cukup hebat dalam mempertahankan sebuah hubungan.

Untuk Lyra yang sedikit skeptis mengenai sebuah hubungan tetap saja tidak dapat dipungkiri bahwa ia juga pernah mengalami yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta yang tidak berlanjut pada sebuah hubungan yang sering kali disebut "Pacaran", mungkin terdengar sedikit menyedihkan. Ia merasakan jatuh cinta pada sahabat baiknya sendiri. Ya..kalian pasti tahu lah apa sebutannya. Friendzone. Kenyamanan, perhatian, apapun itu ditawarkan oleh sahabat lelakinya pada akhirnya membuat ia sebagai seorang perempuan yang mudah tersentuh, terbawa perasaan atau istilah kerennya "baper" jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, Arga Dharma Putra.

Kita tahu sendiri hubungan persahabatan antara perempuan dan laki-laki tidak akan pernah senetral hanya sebatas teman baik saja. Pasti salah satu diantaranya akan mengalami perasaan sayang ataupun cinta bukan sebagai teman kepada teman melainkan laki-laki kepada perempuan ataupun sebaliknya.

Lyra mulai menyukai Arga ketika mereka duduk di bangku kelas 2 SMA. Awalnya ketika kelas 1 SMA, Lyra tidak terlalu dekat dengan Arga, dia tidak mudah akrab dengan laki-laki, dia menganggap Arga hanya sebatas teman kelas saja. Kedekatan keduanya mulai intens ketika memasuki kelas 2 SMA dimana mereka mereka menjadi teman sebangku. Entah bagaimana ceritanya sehingga ketika pembagian tempat duduk, Arga memilih duduk dengannya. Tentu saja, ia tidak mungkin menolak karena itu adalah sebuah sikap yang sangat tidak dewasa sekali, menolak seseorang karena alasan yang sedikit ya..lucu mungkin. Akhirnya mau tidak mau, Lyra harus mulai beradaptasi, menjadi teman sebangku yang sekiranya cukup menyenangkan untuk diajak berbagi, apapun itu baik ilmu pengetahuan ataupun cerita pengalaman. Semakin hari semakin dekat, perasaan suka ataupun sayang yang awalnya hanya sebatas teman, menjadi perasaan sayang antara lawan jenis.

Untuk Arga sendiri, Lyra tidak pernah tahu apakah ia memiliki perasaan yang sama terhadap Lyra atau tidak, biarlah perasaan Lyra, ia pendam sendiri.

Kenyamanan, rasa mengasihi, kasih sayang, perhatian yang diberikan oleh Lyra ternyata cukup berdampak untuk Arga. Ia merasa kehidupannya di sekolah sedikit berarti karena mendapat perhatian dari sahabatnya, Lyra. Ada rasa sayang yang timbul, lebih dari rasa sayang terhadap seorang teman, saudara mungkin, pikirnya. Ya...menurutnya ia hanya menganggap Lyra sebagai seorang adik kecil yang perlu dijaga dan disayang namun setelah dia memikirkannya lagi sepertinya rasa sayang ini lebih dari pada rasa sayang seorang kakak pada adiknya. Ia bahkan tidak dapat menyimpulkan rasa apa ini. Ia hanya berusaha untuk menjalani persahabatan ini senetral mungkin.

***
Lyra sudah selesai berdandan untuk pergi ke resepsi pernikahan temannya. Ketika ia hendak mengambil jam tangan yang ia letakkan di lacinya meja riasnya untuk ia kenakan, tidak sengaja kedua matanya tertuju pada sebuah gantungan tas lucu berbentuk boneka Hello Kitty yang sudah sedikit kumal. Pikirannya melayang pada kejadian enam tahun lalu dimana seseorang pernah memberikan ini padanya sebagai sebuah hadiah valentine. Seseorang yang membuatnya mengalami yang namanya "friendzone". Dia tidak menyangka jika gantungan tas itu masih tersimpan walaupun sedikit kumal dan ada beberapa benangnya yang mulai lepas.

Friendzone, lagi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang