Dia Siapa?

31 3 0
                                    

Happy Reading

***

"Ingat ya jangan begadang. Kamu kusut banget hari ini.", Ucap Arga setelah mencium kening Risa.

"Iya sayang. Kemarin tu banyak banget berkas yang harus aku selesaikan." Risa tersenyum lembut "Aku langsung masuk ya." Risa kemudian membuka pintu mobil dan keluar dari mobil Arga. Arga tersenyum sebagai balasan.

"Hati-hati di jalan sayang",ucap Risa setelah turun dari mobil Arga.

"Iya. Bye." Arga langsung melajukan mobilnya setelah Risa benar-benar masuk ke halaman rumahnya

***
Arga membaringkan dirinya yang lelah di ranjang setelah pulang dari mengantar pacarnya. Dia memperhatikan jam dinding ternyata pukul delapan malam. Waktu kantor berakhir pukul enam namun ia dan Risa masih menyempatkan waktu untuk makan bersama dan sedikit bermesraan jadi ia sedikit pulang telat hari ini. Setelah merasa tubuhnya sedikit mendingan, Arga memutuskan untuk membersihkan tubuhnya karena badannya yang terasa sangat lengket. Selesai mandi dan berpakaian, ia mengambil ponselnya yang sebelumnya sedang di charge untuk melihat notifikasi yang masuk. Beberapa chat dari teman-temannya dan chat dari grup serta notifikasi dari Ig miliknya.

Tanpa mempedulikan itu, Arga memeriksa chat dari Lyra. Sudah tiga hari ini gadis itu tidak ada kabar sama sekali. Arga sudah coba menghubungi berulang kali namun tidak mendapat balasan dari gadis itu. Arga berpikir apakah Lyra sedang marah padanya karena karena chat-nya waktu itu yang menyuruh Lyra pacaran? Tapi gadis itu adalah tipe perempuan yang tidak mudah marah, lalu mengapa dia tidak merespon Arga? Apakah dia mungkin sibuk? Tanpa pikir panjang Arga menghubunginya sekali lagi dan tidak mendapat respon. Sebenarnya Arga bisa saja mengunjungi rumahnya untuk mengetahui keadaannya tapi beberapa hari ini Arga sangat sibuk di kantor dan sibuk menghabiskan waktu bersama Risa. Yap...Risa selalu mengeluh karena mereka bahkan tidak memiliki quality time padahal mereka sekantor. Untuk itu, mau tidak mau daripada pacarnya ngambek lebih baik ia menuruti pacarnya.

Karena tidak mendapat respon dari Lyra akhirnya Arga memutuskan untuk memeriksa email-email terkait dengan pekerjaannya di kantor. Arga akhirnya menggantikan posisi kakaknya sebagai General Manager (GM) dan sang kakak naik jabatan sebagai CEO menggantikan ayah mereka. Itu semua dilihat dari kualitas kerja Arga yang sangat bagus dan dari awal Arga memang diinginkan untuk menempati posisi tersebut atas kemauan ayahnya namun Arga ingin memulai sesuatu dari bawah terlebih dahulu. Satu tahun bekerja akhirnya Arga menempati posisinya sebagai GM. 

Selesai Arga memeriksa email-email tersebut, ia menjernihkan otaknya dengan bermain game online. Tidak terasa satu jam penuh ia habiskan untuk bermain game saking asyiknya. Ia melihat jam dan ternyata sudah mau menunjukkan setengah satu malam.

Arga mencoba menghubungi Lyra karena dia sangat ingin tahu keadaan gadis itu dan merindukan gadis itu, mungkin. Lyra adalah tipe perempuan yang sangat kuat begadang namun bisa bangun pagi tepat waktu. Arga heran darimana gadis itu memiliki kemampuan super seperti itu? Arga hanya tersenyum kecil tiap kali membayangkan tentang gadis itu.

Pada panggilan via WA ketiga kalinya akhirnya direspon oleh Lyra. Arga merasa hatinya adem setelah mendengar suara gadis itu yang sangat tidak terkesan ramah. Jangan harap Lyra akan berkata lembut dengannya, suara Lyra terlalu 'kelaki-lakian' menurutnya. Dari zaman mereka sekolah hingga sekarang Lyra tidak pernah berkata lembut dengannya. Mungkin terakhir kali Arga mendengar Lyra berkata lembut layaknya seorang perempuan saat mereka bertemu pertama kalinya setelah hilang kontak beberapa tahun. Selanjutnya gadis itu kembali pada kepribadian aslinya. Namun ketika Lyra berbicara dengan teman-teman lelakinya yang lain, Lyra akan berbicara selembut mungkin tapi tidak pernah dengannya. Aneh tapi itulah membuat dia suka. Entah mengapa dia merasa spesial karena dengannya saja Lyra seperti itu, itu pun menurutnya. Dia tidak tahu laki-laki mana lagi yang mendapat perlakuan yang sama sepertinya.

Friendzone, lagi?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang