Prolog

823 16 2
                                    

Author POV


"Bun?"

"Iya sayang, ada apa?"

"Kapan ini akan selesai?"

"Tunggu, sebentar lagi"

"Baiklah"

Disinilah seorang gadis berada. Dengan penuh keringat, sehabis menanam segala sayur dan buah-buahan bersama seorang Bunda nya. Tidak, tidak. Dia bukanlah Bunda nya. Melainkan dia yang mengasuh nya sejak ia lahir.

Orang tuanya sibuk dengan segala pekerjaan nya. Dan, gadis itu dia yang urus. Segala keperluan nya tidak pernah tidak tertinggal.

Ia selalu dikirimkan segala keperluan yang ia butuhkan. Namun, kedua orang tuanya tidak pernah mengunjungi nya. Dikarenakan kesibukan nya dengan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Sungguh malang nya nasib gadis itu. Yang tidak pernah melihat muka kedua orang tuanya.

"Bunda"

"Iyah, kenapa Ra?"

"Sebenarnya Ara mau banget ke kota Bun"

"Kota?"

"Iya bun, kota"

"Gawat! kalo Ara pergi ke kota..itu tanda nya dia akan bertemu dengan keluarga nya tuan Fawaz, aduhhh..aku harus bagaimana ini" ucap Bunda dalam hati.

"Bun..Bunda" kata Ara dengan memegang pundak Bunda nya.

"Ha? iyah apa?"

"Bunda kenapa melamun? apa Bunda tidak setuju kalo aku ke kota?"

"Buk..bukan nya Bunda tidak setuju Ara"

"Berarti Bunda setuju kalo Ara pergi ke kota? iyakan Bun"

"Ara dengar yah, kota itu tidak seperti di desa..kota itu luas, banyak gedung-gedung, dan orang asing yang belum kamu kenal, nanti kalo kamu ke kota terus nyasar gimana?"

"Yaa..nanti Ara nanya sama orang yang ada disana Bunda"

"Semua orang yang baru kamu kenal, belum tentu baik..kalo dia jahat, nanti dia akan culik kamu gimana? kamu gak kasian sama Bunda?"

"Ish! Bunda, maksud Ara bukan gitu" jawab Ara dengan memeluk Bunda nya karna ia mulai takut akan yang namanya kota.

"Hmm..yasudah yuk kita pulang, sudah mau malam"

"Iyah Bunda"

---




















Sampai jumpa di next part..
Makasih udah mau baca:)🖤

TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang