part 3

1.8K 49 0
                                    

"sudah , jangan berisik masih pagi sudah ribut saja" uacap pak Rahman, kepala sekolah yang tiba tiba masuk ke kelas. Diikuti seorang yang lebih muda 13 tahun darinya. Wajah nya tak asing bagi nayya, Hei, bukankah itu pria yang membuat baju nayya menjadi kotor?? Apakah dia murid baru di sana?
.
"Disini ada guru fisika , ia mengajar untuk menggantikan pak Reza. Ia anak  dari ketua yayasan di sekolah ini. Beliau baru saja menyelesaikan studinya di luar negeri. Dan mulai sekarang kalian akan diajar oleh nya. Sekian  dari saya,permisi" Ucap kepala sekolah,lalu pergi ke ruangan nya.
.
"Selamat pagi semuanya, perkenalan nama saya Rajadin Putra Bachtera,disini saya akan menjadi guru fisika kalian.cukup panggil saya dengan sebutan ''kakak''  karena umur saya hanya beda 1 tahun diatas kalian".  kurang lebih seperti itulah putra mengenalkan dirinya.
.
"Kok kakak bisa lulus secepat itu sih?" Tanya salah seorang teman nayya
.
"Ya karena saya menempuh pendidikan SMA hanya 1tahun , lalu saya melanjutkan dengan kuliah hanya 3tahun." Ucap putra menjelaskan.
.
Tentu, semua tercengang dengan kata putra, kecuali nayya . "Paling orang tua nya menyogok salah seorang guru disini"ucap nayya dalam hati.
.
"Kok bisa si ka?" Tanya salah seorang murid dengan tatapan tak percaya
."bisa dong , kan saya murid akselerasi" ucap putra sedikit menyombongkan diri.
.
"Ternyata masih ada aja warga negara 62+ yang menyombongkan diri sendiri"Kritik nayya dalam hati.
.
" Ada yang masih mau bertanya? Kalau tidak ada saya akan memulai pelajaran nya." Ucap putra memulai pelajaran nya.  "Kita akan mulai pelajaran hari ini tentang gaya dasar
, Ada yang tau gaya dasar itu apa?" Tanya putra pada murid nya , tak ada yang menjawab pertanyaan nya ia menunjuk salah seorang murid untuk menjawab pertanyaan nya. "Coba kamu Jawab pertanyaan saya" ia menunjuk ke arah Nayya
.
"Gaya dasar ad-" ucapan nya terpotong oleh putra . "Sambil berdiri dong jawabnya"pinta putra. Nayya terpaksa mengikuti perintah gurunya itu.
.
"Gaya das-" untuk kedua kalinya perkataannya dipotong oleh putra. "Sambil senyum dong"goda putra pada muridnya itu. Nayya yang sangat jengkel dengan kelakuan gurunya itu terpaksa mengikuti perintahnya.
.
"Gaya dasar adalah partikel perekat penyusun alam semesta kita, jenisnya gravitasi, nuklir,dan elektromagnetik. Jawab nayya dengan percaya diri. Tentu saja itu membuat putra kagum. Nayya berhasil membuat pria itu tersenyum puas. Pasalnya , baru kali ini ia menemukan murid secerdas nayya.
.
Jam pelajaran habis, putra pun pergi meninggalkan kelas ,baru saja ia menapakkan kaki di koridor sekolah, langkah nya terhenti ketika ada seseorang yang meneriakinya. Siapa lagi kalau bukan nayya yang meneriakinya.
.
"Urusan Lo sama gue belum selesai"teriaknya. "Mau kamu apa?" Tanya putra pada nayya.
.
"Gue mau Lo minta maaf!" Ucap nayya lagi.
.
"Maaf" ucap putra pelan lalu meninggalkan nayya. Tentu saja nayya kesal dengan kelakuan gurunya itu, bisa bisa nya ia hanya meminta maaf tanpa melihat sekalipun ke arah Nayya. Sungguh tidak sopan jika memang seperti itu caranya meminta maaf. Karena nayya tidak mau memperpanjang masalah, ia pergi ke perpustakaan.
.
Tidak seperti kebanyakan murid di sekolahnya, nayya lebih memilih untuk membaca buku di perpustakaan, entah itu buku fisika, biologi, ataupun sejarah. Ketimbang dirinya jajan di kantin atau berbaur dengan teman yang lain.
.
Nayya memang tidak punya banyak teman, ia hanya mempunyai satu orang sahabat, siapa lagi kalau bukan yoga. Karena ini jam istirahat, pasti yoga sedang bersama parsya ,pacarnya. Jadi tidak mungkin nayya meminta yoga untuk menemani nya.


cool TeacherWhere stories live. Discover now