Chapter 4

95 14 1
                                        

Aku menatap pria itu. Dia sedang duduk di sebuah kursi yang di siapkan para pengawalnya.

Masih di gang tadi. Dan aku masih senantiasa dipegang dua om-om kekar.

Sudah hampir 20 menit rasanya. Pria itu tidak berbicara sepatah katapun. Dia sibuk merokok dengan elitnya.

Aku memantapkan hatiku, bertanya dengan nada biasa. "Tuan, aku tidak tau apa maumu... Aku juga tidak mengenalmu, bisakah kamu melepaskanku?....  Aku tidak punya uang, tapi jika kamu mau aku bisa mengambilkan mu tabunganku"

Pria tadi menutupi mulutnya. Nampak menahan tawa. "Apa menurutmu aku seperti orang yang akan meminta uang recehmu? "

Tidak.

...

Mukamu mencurigakan.

Aku menatap iris emasnya. "Lalu apa maumu? "

Dengan tidak terburu-buru, pria itu mematikan rokoknya, berbicara perlahan. "Apa kamu tidak takut dengan ku? "

Tentu saja takut. Bodoh.

Aku ingin sekali melontarkan kata-kata itu. Namun mulutku yang terlalu angkuh tidak mungkin mengijinkannya.

"Tidak mau bicara, hm? "
Pria tadi bangkit dari duduknya. Menghampiri ku yang ditahan dua orang kekar. Membungkukkan tubuhnya yang tinggi, dia mencengkeram dagu ku.

"Apa yang harus aku bicarakan? ". Jawabku datar.

"Apa kamu tuli? ". Pria tadi mengkerutkan dahinya.

"Aku tidak tau"

Mendengar jawabanku yang monoton, pria itu menjawab dengan tersenyum.
"Kamu orang yang menarik. "

Tanpa ba-bi-bu bogem mentah mendarat di wajahku. Aku tidak tahu apa-apa, hanya melihat tangan yang terkepal meninju wajahku.

Aku memejamkan mataku, kepalaku seperti diputar beberapa kali. Rasanya sangat pusing, dan itu membuatku mual .

Pria tadi mengangkat daguku . "Tch. Kamu sangat menyebalkan"

Kemudian dia menendang perutku dengan kakinya yang terbungkus sepatu kulit mahal. Sepatu itu menambah rasa sakit.

"Ugh.."  aku merintih pelan, membungkukkan tubuhku. Menahan rasa sakit itu.

"Sebenarnya apa sih yang 'dia' lihat sampai harus memilihmu. Tch menyebalkan"   aku tidak menatap pria itu. Paman-paman yang menahanku kini sudah melepaskan ku.

"Ck ayo pergi!".  Walaupun aku tidak melihatnya, aku bisa merasakan dia... Meludahiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Haikyuu!] Bolak-balik Dua Dunia [Touken Ranbu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang