Sekumpulan cerita Park Jihyo dan Jeon Jungkook dalam sebuah short story khusus untuk para junghyo shipper.
*Budayakan vote dan komen ya, untuk menghargai karya author :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park jihyo as jungkook bestfriend . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon jungkook as jihyo bestfriend . . . Starting :)
*****
Park jihyo, anak tunggal dari keluarga park, keluarga jihyo cukup berada, ayahnya seorang direktur utama di sebuah perusahaan dan ibunya memiliki sebuah butik terkenal. Walaupun hidup jihyo cukup berada, ia tetap merasa kesepian, ia tidak pernah menghabiskan waktu bersama orangtuanya, orangtuanya lebih sibuk dengan bisnis mereka masing-masing, hal itu membuat jeon jungkook kasihan padanya, jungkook adalah sahabat jihyo, rumahnya berada di seberang rumah jihyo. Kadang-kadang jungkook membawakan beberapa makanan untuk jihyo, jungkook juga sering mengajak jihyo ke rumahnya. Tanpa jihyo sadari, jihyo mulai jatuh cinta dengan jungkook. Sayangnya jungkook tidak memiliki perasaan pada jihyo, jungkook menganggap jihyo sebagai sahabatnya tidak lebih.
****
Hari ini cuaca sedang buruk, jihyo duduk di halte sendirian, menunggu mobil jemputan, hujan turun dengan derasnya bersamaan dengan kilatan petir, hal itu membuat jihyo sedikit takut. Hari semakin malam, hujan pun tak kunjung reda, mobil jemputan pun belum juga datang, membuat jihyo sedikit takut dan gelisah.
"Jihyo"panggil seseorang disebelahnya.
"Astaga, jungkook! Kau membuatku kaget"kesal jihyo sembari melipat kedua tangannya di dada. Jungkook tertawa kecil.
"Jihyo kau tahu, aku sedang jatuh cinta pada seseorang"ucapan jungkook berhasil membuat jihyo menoleh.
"Benarkah? Aku tak percaya, lagipula siapa yang suka denganmu selain aku, eh aduh" salahkan mulut jihyo yang terlalu jujur untuk bicara.
"Itukan dulu, sekarang aku sedang jatuh cinta jihyo" hati jihyo sedikit sakit ketika mendengarnya, sekuat tenaga jihyo berusaha tersenyum.
