Jungkook: lovely boy
Jihyo : clumsy girl
.
.
.Jihyo mengusap tengkuknya pelan, ia menjadi merinding karena ia tengah berjalan sendirian di tengah malam dengan jalanan yang sudah sangat sepi, tiba-tiba pundaknya serasa ditepuk seseorang.
"Jangan ganggu aku, aku gadis baik"ucap jihyo secara serentak lalu berjongkok.
"Aku ini manusia bukan hantu tau, ganteng gini dibilang hantu"ucap laki-laki itu dengan percaya diri, jihyo menghela nafas pelan.
"Jungkook bisa tidak jangan bikin aku kaget melulu"ucap jihyo lalu melanjutkan berjalan, jungkook sering membuatnya kaget walaupun niat jungkook baik. Jungkook mengangguk lalu memakaikan jaket ke tubuh jihyo.
"Aku tidak mau besok kamu izin karena alasan sakit, jadi jangan menolak"ucap jungkook lalu berjalan mendahului jihyo dan kembali ke rumahnya, jihyo tersenyum lalu mengeratkan jaket itu, jungkook sama sekali tidak berubah dari dulu, selalu menjadi pria manis untuk jihyo dan hanya jihyo.
°
Jihyo tersenyum melihat pria yang dikaguminya yaitu oh sehun tengah menghampirinya dan memberikan sebuah surat.
Lalu senyuman itu berubah menjadi datar kembali, apa maksud sehun, menyuruh jihyo memberikan surat ini untuk irene, yang jelas saja, matanya memanas lalu sekuat tenaga jihyo memberikan surat itu ke irene walau hatinya sekarang sangat hancur. Setelah pelajaran berakhir seluruh murid keluar dari kelas terkecuali jungkook dan jihyo, jungkook memandang wajah jihyo sedih, jihyo terus menangis sedari tadi.
Jihyo mengusap matanya sebelum akhirnya keluar dari kelas yang sudah kosong meninggalkan jungkook sendirian.Jihyo kembali menangis di halte bis depan sekolah, namun jihyo merasakan kehangatan ternyata jungkook tengah memeluknya erat.
"Jangan menangis, matamu sudah jelek tambah jelek lagi tuh?"ucap jungkook yang langsung membuat jihyo tersenyum lalu memandang jungkook jijik."Mati saja kau"ucap jihyo lalu mendorong jungkook menjauh, jungkook tertawa melihat jihyo yang kini sedang tersenyum bodoh.
"Kalau aku mati, aku masih mencintaimu kok"ucap jungkook lalu menarik jihyo keluar dari halte. Jihyo menyunggingkan senyumnya melihat jungkook melompat-lompat saat berjalan, kenapa jungkook manis sekali?
Sayangnya cuaca tidak mendukung, hujan turun dengan deras disaat jihyo dan jungkook pulang. Jungkook dan jihyo pun berlari menerobos hujan, jungkook memeluk jihyo agar tubuh jihyo tidak tersekspos.
"Lain kali pakai seragam yang tebal"ucap jungkook di tengah pelukannya pada jihyo.
"Baik kapten kookie"jawab jihyo lalu melepaskan pelukan jungkook dan segera berlari ke rumahnya.
°
Mata jihyo membulat mendengar kabar kepindahan jungkook, kenapa jungkook tidak memberitahunya bahwa ia akan pindah ke kanada, setidaknya sebagai sahabat jungkook bisa bilang padanya tentang hal ini bukan malah menyembunyikan hal ini.
Jihyo segera membuka pintu rumahnya dan pergi ke rumah jungkook, naasnya rumah jungkook sudah kosong tanpa orang, airmata jihyo turun dengan derasnya, tanpa jihyo sadari seorang laki-laki tengah mengamatinya dalam jauh dengan meremas ujung hoodienya, hatinya tercabik melihat jihyo yang menangis seperti itu, tapi dia juga punya alasan untuk hal ini, bukankah lebih cepat lebih baik, mungkin dengan ini jihyo akan bahagia begitu juga dengan jungkook.°
Jihyo masih saja melamun di kamarnya, sekarang tak ada lagi yang akan mengagetkannya dan menenangkannya, semua itu hanyalah khayalan belaka, jihyo menyadari bahwa hal inilah yang jungkook rasakan ketika melihat jihyo lebih memilih sehun dibanding jungkook, jihyo kembali mengelap matanya dengan tisu, sebelum akhirnya ibunya datang ke kamarnya.
"Ibu tahu kau mencintai jungkook nak, datanglah ke bandara hari ini, cepat dia akan berangkat sebentar lagi"ucap ibu jihyo sembari memeluk jihyo lalu mengelus punggungnya, jihyo langsung pergi menuju bandara dengan cepat.
Sesampainya di bandara, jihyo tampak berlari mencari jungkook, jihyo duduk di sebuah kursi lalu menundukkan kepalanya, apa mungkin jungkook sudah berangkat dan meninggalkannya, tiba-tiba saja seseorang mencium pipi jihyo dengan lembut. Jihyo lantas menoleh melihat orang yang berani mencium pipinya.
"Jangan menangis matamu sudah jelek tambah jelek tuh, kalau aku mati aku tetap mencintaimu kok"ucap pria itu lalu memeluk jihyo erat, jihyo tersenyum lalu membalas pelukan jungkook. Jungkook menangkup kedua pipi jihyo sebeluma akhirnya mencium jihyo, jungkook sebenarnya tidak pergi ia hanya ingin mengetes kesetiaan jihyo, dan jihyo benar-benar mencarinya, jungkook sangat senang biarkan dia menikmati posisinya sekarang.
°°
Vomment ya😍 maaf kalo typo dan gak ngeefel karena aku emang gak bisa bikin cerita yang nge feel😂
KAMU SEDANG MEMBACA
junghyo short story ( Hiatus )
Roman d'amourSekumpulan cerita Park Jihyo dan Jeon Jungkook dalam sebuah short story khusus untuk para junghyo shipper. *Budayakan vote dan komen ya, untuk menghargai karya author :)