Catatan ke 1

52 6 0
                                    

Atas nama Tuhan di atas segalanya, aku menulis catatan ini di saat hujan dan panas bergantian menyetubuhi langit November, aku gemar berpura-pura sebab dengan kepura-puraan aku bebas menjadi apapun di kepala orang lain.
Mengingat segala yang pernah hidup dan melupakan sebagaimana kebanyakan manusia melakukanya.
Atas apa yang pernah kita rawat bersama, kini telah tumbuh menjadi hutan belukar yang tak seorangpun Manusia dapat hidup di dalamnya, kecuali aku serta kepura-puraan di tubuhku. Aku menyukainya sebagai pengingat bahwa jangan pernah mempercayai siapapun sebelum dia menelanjangi semua kebohongan tepat di kedua bola matamu.

Catatan Untuk Ingatan-Ingtan Yang Kita LupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang