"Dengan Lalisa Manoban?"
"Iya, saya. Bagaimana suster? Apa operasi nya berjalan lancar?"
"Operasi nya berjalan lancar nona"
"syukurlah!" Gadis itu bercucuran air mata, Lisa menyembunyikan wajah sedih nya di balik pelulan sang Nenek. "Operasi nya lancar nek hiks.. Lisa senang sekali nek hiks..." Katanya sambil terisak.
Di usapnya lembut pucuk kepala gadis berusia 22 tahun itu. "ehm, Nona Lisa... Ini tagihan pengobatan pasien Lucas mohon segera di lunasi..."
Sadar dari tangisannya, Lisa mendongak "ah, iya terimakasih suster"
Suster itu tersenyum. "Aku percaya Lucas akan segera sembuh nona" kata si Suster."Terimakasih suster, terimakasih pa dokter, terimakasih juga kepada semuanya" Setelah itu si suster berlalu dari pandangan Lisa dan Neneknya.
"Nenek tunggu disini ya, Lisa harus membayar tagihan dulu" belum sempat melangkah, Tangan mungil Lisa di tahan oleh si Nenek. "Bukannya tabunganmu sudah habis?" tanya sang Nenek.
Seluruh tubuh Lisa mendadak diam "ah, ini? Aku punya tabungan rahasia. Nenek saja yg tidak kuberitahu" di akhiri dengan sebuah kekehan kecil untuk menutupi kebohannya itu. "Kau—"
"Nona Lisa! Pasien Lucas!!Adik nona sadar!!!" Lisa dengan cepat berlari menghampiri sumber suara. Neneknya menyusul di belakang.
Setelah sampai di tempat dimana Lucas berada, Lisa membuka mata nya lebar. Ia terkejut, akhirnya setelah sekian lama adik satu-satunya itu membuka matanya dan menatap kearahnya. Tak kuat menahan moment berharga ini, Sebuah tangisan kejar lolos dari mulutnya.
Gadis itu segera memeluk si adik. "Lucas akhirnya kau sadar, Noona merindukan mu..." yang di sebut namanya sedari tadi hanya bisa menatap Lisa sendu.
Malam itu, keluarga kecil Lisa kembali dihujani kehangatan dan kebahagian yg telah lama di rindukan.
Gadis itu memohon kepada tuhan agar waktu berhenti di titik ini, supaya ia bisa terus merasakan kebahagian kecilnya ini.
///
Pagi ini, setelah operasi Lucas semalam Lisa bersiap-siap untuk pergi bekerja. Ia bekerja sebagai seorang guru di sebuah SMA di daerah Bangkok. Bukan SMA favorit sih, yang penting Lisa bisa memberikan ilmunya pada murid-muridnya. Bukankah itu fungsi guru yg sebenarnya?
"Nek, Lisa berangkat ya! Hati-hati di rumah" katanya sambil menggigit sepotong roti dan pergi meninggalkan rumahnya.
Sesampainya di sekolah, Lisa mengajar seperti biasa. Kepribadian nya yg ceria membuat muridnya sangat menyayangi Lisa. Apalagi kelas perwaliannya. "baiklah, anak-anak ibu mohon undur diri. Dan jangan lupa kerjakan PR kalian ya^^"
Belum sampai lima langkah Lisa keluar dari kelas 11-A, seorang murid mencegat jalannya. "Tunggu ssaem!" Lisa menoleh, sepertinya anak itu kelelahan mengerjarnya.
"ssaem, Aku tidak mengerti bab minggu lalu. Bisakah kau mengajarkan ku lagi? Aku akan membayar saaem untuk itu" Lisa tersenyum, ia tau muridnya ini berbohong. Mana mungkin peringkat satu angkatan tidak mengerti bab semudah itu. "berhentilah Beomgyu, ssaem tau kau mengerti"
"ayolah ssaem, aku hanya ingin mempelajari ulang bersama Lisa ssaem. Pulang sekolah aku akan mampir ke rumah ssaem"
KAMU SEDANG MEMBACA
❝Hello, Miss U [TAELICE]
Fanfiction"sawasdeekhrab, miseu?" ➷ Sinopsis↓ Lalisa Manoban, seorang guru sekaligus pengelola guest house di Thailand sedang mengalami krisis keuangan. Gaji nya sebagai guru tak cukup memenuhi kehidupan dan guest house nya yg belum memiliki pengi...