Perfect Latte

28 3 0
                                    

*SPAM VOTE ITU DIHALALKAN YA :v
*Yg tekan bintang nanti didoain yg baik
(~ ^ 3 ^) ~

Siang dihari Selasa jam 3 sore, nampak sekelompok ABG cewe yang beranggotakan 3 orang berpakaian santai sedang jalan di trotoar.

Bisa ditebak dari lagu Grenade karya Bruno Mars yang disenandungkan Ayu, mereka sedang mencari referesing dari diputusin mantan.

"Cause wat yu don't anderstain is
I'd catch grenade for ya..
Throw mi hand on a blade for ya..
I'd jump in front of train for yaa..
But you dont do the same~~ ohh oh."
Karena pelafalan bahasa Inggris Ayu masih jelek, dia bernyanyi seadanya saja.

"Udah 'Yu, suara lo jelek gak usah nyanyi." Caino yang disebelah Ayu muak dengan suara cempreng Ayu yang dirasa tidak pas menyanyikan lagu mellow seperti tadi.

"Suka suka gw napa?! Mulut mulut gw!" Ayu kesal dengan komentar Caino mengemut es krim loli yang dia beli sebelum-nya. "Yu, Ayu!! Jangan makan es krim!! Lo 'kan radang bego!" Macha yang peka mengambil paksa es krim Ayu.

Macha tau dia akan 'dicakar oleh harimau' tapi ini lebih baik dari pada Ayu sakit besoknya.

Ayu itu menderita radang akut sehingga tidak bisa makan makanan dan minuman dingin. Disamping itu, oprasi amandel juga mahal sehingga dia tetap mempertahankan amandelnya. Lagi pula es krim yang Ayu beli itu rasa anggur, padahal dia benci anggur.

Detik itulah, Macha menyadari teman sepergoblokan-nya itu memang niat mengakhiri hidup dengan cara yang bodoh juga.

"Ini rasa anggur Ayu, daripada lo makan lalu buang mending gw yang makanin."
"Jangan Macha! Gw tuh sekarang suka anggur! Beneran!"
"Halah, bohong!"
Hap. Dalam sekejap es krim Ayu habis dimakan Caino dalam sekali gigitan. Maklum, penggemar es krim segala rasa adalah Caino. "Es krim rasa anggur? Lo gak kesurupan 'kan Ayu?" Setelah membuang stick es krim, Caino merasakan perasaan yang sama dengan Macha.

"Kalo lo bosen hidup, minimal minum dulu di kafe, baru pulang rumah lo boleh main ama pisau roti! Kita 'tuh kesini buat hibur lo 'Yu." Mendengar kata kata motivasi Caino, Ayu merenung tindakan nekatnya.

"Eh, gw minta maaf. Tapi ini gara gara kak Ramza buat gw kayak orang mati anjir gw masih kesal sama dia." Puk, puk, puk. Belaian lembut Caino dan Macha menghibur Ayu. Mereka juga tau rasanya diputusin sepihak seperti Ayu. Apalagi Caino yang diputusin karena Tomboy doang.

"Aduh anakku sayang jangan sedih~ kita udah sampai kafenya loh." Macha menyadarkan yang lain kalau mereka sudah sampai. Karena hanya Macha yang tau kafe-nya, Ayu dan Caino menyangka Kafenya adalah toko bunga karena pot - pot mini dan rangakaian bunga didepan toko-nya.

Dengan langkah penuh tekad untuk Move-On, Ayu, plus Caino masuk kedalam kafe. Didalam kafe ternyata nyaman sekali. Nuansa dalam kafenya itu bertema'kan tentang 'moderen mini indoor garden' dengan ruangan seperti tempat bersantai kecil. Bahkan ada bench disamping kasir. Kursi dan meja berwarna putih dengan paduan kayu coklat.

Ada tempat untuk 2 - 4 orang pelanggan, tapi Ayu DKK memilih khusus 4 orang karena memiliki pemandangan yang indah dengan bunga - bunga tropis seperti Kembang Sepatu, Kamboja, Mandelvilla, dan lainnya. Macha memilih didalam samping Ayu dan Caino didepan Ayu.

Setelah menunggu beberapa menit, munculah seorang barista yang akan menanyakan pertanyaan biasa kepada pelanggan.
"Halo nona - nona, kalian mau pesan apa?". Deg, deg, suara jantung ke 3-nya yang berdetak kencang. Soalnya si barista ini wajahnya manis banget seperti Suga BTS. 'Kembaran' tidak sedarah-nya doang, bukan aslinya. Tapi walau begitu tetap ganteng. Bahkan karena ingat mereka masih di Indonesia, Caino mengurungkan niat foto dengan Oppa dengan kearifan lokal ini.

Latte Of Life (COMPLETE✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang