Ini cerita pertama saya, harap dimaklumkan dijika banyak typo yang bertebaran atau alur ceritanya tidak jelas
Happy reading ...
Krist Perawat, usianya 24 tahun, ia anak ke dua dari tiga bersaudara, ia bekerja disuatu perusahaan di Thailand, sebenarnya Krist anak yang berkecukupan, orang tuanya mempunyai beberapa perusahaan di Thailand dan beberapa diluar negaranya, tapi Krist tidak ingin bekerja di perusahaan yang dikelolah oleh keluarganya, karna menurutnya bekerja diperusahaan orang lain lebih baik, karna tak akan ada yang memperlakukannya dengan khusus.
Dia juga sudah tidak tinggal dengan orang tuanya lagi, dia lebih memilih untuk memiliki apartemen dekat kantornya sendiri, karna tekatnya setelah kuliah adalah hidup dengan mandiri, dan tak akan pernah bergantung dengan keluarganya lagi.
Krist memiliki kulit yang putih dan lesung pipinya akan terlihat saat dia tersenyum, dia seorang lelaki tapi siapa sangka dia memiliki wajah yang imut untuk seukuran seorang lelaki.
"Kit, kau dipanggil oleh khun Singto keruangannya" ucap New yang langsung duduk dikursi kerjaanya di samping Krist.
"Untuk apa New.? Kenapa tiba tiba dia memanggil, apa laporan yang ku buat salah, mati sudah jika laporan itu salah" ucap Krist sembari menghela nafasnya.
Krist selalu malas jika berurusan dengan Singto karna menurutnya Singto itu galak dan dingin, Karna Singto tidak akan segan-segan menyuruh memperbaikin pekerjaan yang salah sampe benar walaupun harus lembur sekalipun.
"Aku tidak tau Kit, tadi pas aku keruangannya dia hanya minta tolong untuk memanggilkanmu" Krist pun langsung meninggalkan New dan berjalalan menuju ruang kerja singto.
.
.
.
.
.
.
.
"P'Jane apa khun Singto ada diruanganya" Tanya Krist pada Sekretasi Singto.
"Ada nong, kamu langsung masuk saja"
Krist langsung memasukin ruang Singto setelah mengetuk pintunya, orang yang mencarinya, sedang berdiri menghadap jendela sedang melihat pemandangan dari dalam gedung.
"Permisi khun Singto, apa anda mencari saya" ucap Krist
Singto yang merasa namanya dipanggilpun membalikan tubuhnya dan menatap lurus kedapan melihat Krist berdiri tak jauh dari meja kerjaannya.
"Apa kamu sudah tau tentang perjodohan kita.?" ucap Singto dengan santai, sedangkan Krist yang mendengarnya dibuat terkejut oleh pertanyaan Singto barusan.
"Per..perjodohan siapa? Perjodohan kita?? maksud Khun perjodohan saya dengan Khun Singto? Ucap Krist meyakinkan.
"Iya kita, saya dan kamu, apa orang tuamu belum membicarakannya"
"Kenapa? Kok bisa, kenapa kita bisa dijodohkan, Maaf khun tapi saya benar-benar tidak mau dijodohkan dengan anda, karna khun lelaki dan saya juga lelaki"
"Saya juga tidak ingin, apa kamu pikir saya mau menerima perjodohan ini ah? Perjodohan macam apa yang menikahkan kedua anak lelaki, saya juga punya pacar yang sangat saya cintai, saya ingin menikahin pacar saya, bukan malah disuruh menikah denganmu, sekarang pergilah dari ruanganku, dan kamu tanyakan sendiri keorang tuamu kenapa perjodohan sialan ini bisa terjadi"
Krist pergi meninggalkan ruangan Singto dengan perasaan campur aduk, ia tak habis pikir dengan apa yang barusan dia ketahui.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam ini Krist sedang berada dikediaman orang tuanya, saat ini mereka sedang berkumpul diruang tengah setelah makan malam yang telah mereka lewati.
"Kit, Papa sama Mama ingin kau menikah" Ucap Papa Krist
"Menikah dengan khun Singto, karna perjodohan yang tak jelas ini Pah, kenapa harus dengan seorang lelaki"
"Bagaimana kamu tau, jika kamu akan menikah dengan Singto?"
"Khun Singto yang memberitahukannya langsung padaku"
"Jadi gimana pendapatmu? Apa kamu mau menerima perjodohan ini.?"
"Maaf Pah Mah, Kit tidak bisa menerima perjodohan ini, Kit pikir ini salah bagaimana mungkin seorang lelaki dan lelaki menikah"
"Tapi ini semua keinginan kakekmu Kit, Mama dan Papa tak bisa berbuat apa-apa, kakekmu dan kakek Singto pernah berbuat janji, jika suatu hari mereka akan menikahan cucu mereka tidak perduli jika cucu mereka memiliki jenis yang sama" ucap Mama Krist menjelaskan
"Tapi Mah, Kit benar-benar tak ingin menikah dengan khun Singto, Kit mohon beri waktu Kit, Kit akan memikirkanya terlebih dulu" Kit berlalu meninggalakan kedua orang tuanya dan berjalan menuju kamarnya
Saat ini Krist sedang mikirkan cara agar pernikahan ini tak terjadi, lagian apa yang bisa diharapakan dengan dua anak lelaki yang menikah yang tidak akan memiliki keturunan, ia juga ingin memiliki anak yang lucu-lucu dan istri yang cantik, menjadi suami dan papa yang baik untuk keluarganya nanti, tapi kenapa takdir malah seakan-akan mempermainkannya.
Gimana dengan cerita ini,? Maaf masih pendek, dan aku meminta saran dari kalian tentang cerita ini? Karena saran dari kalian sangat berarti, karena aku juga masih baru didalam dunia nulis :) masih banyak yang harus aku perbaikin..
Sampai jumpa di chapter berikutnya ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Matchmaking
RomanceMereka di haruskan menikah karena sebuah perjanjian yang dibuat oleh kakek mereka di masalalu . .