3

313 31 6
                                    

Mereka baru mulai makan ketika terdengar suara ketukan di pintu bertubi-tubi.

"Biar aku yang keluar" Tae berdiri dan berjalan ke arah pintu utama. Ia sudah menciun bau anyir darah yang sangat tajam.

Dan beberapa feromon alpha dengan sedikit bau khawatir omega yang samar.

Saat dia membuka pintu terlihat ada empat orang berdiri disana. Satu orang menggendong yang pingsan dan dua orang sisanya di belakang menatap khawatir.

"Ada apa?"

"Yaampun!!" Ayo cepat masuk. Aku akan mengantarmu ke kamar yang masih kosong" Captain menyela dan menyuruh orang yang menggendong sosok lainnya untuk mengikutinya.

Lalu Tae hanya ditinggal dengan alpha dan omega yang masih berdiri di depan pintu. Tae adalah tipe orang yang susah memulai perkenalan dan percakapan. Sebagai true hunter dia lebih sering berburu dari pada beramah tamah dengan sesamanya

"Uh.. Apa kalian lapar?" katanya setelah berpikir aneh? tentu saja, Ya setidaknya dia sudah mencoba

@@

Jay mengekori Captain saat tau ada yang sedang terluka.

"Ia ditembak dengan racun" Jay memberi tahu, "Oh ... em siapa namamu?" tanyanya pada alpha yang terus menggenggam erat tangan yang sedang tak sadarkan diri.

"Singto"

"Oke, uh .. jadi, aku menemukan 7 peluru yang sudah berlumur racun. Dia yang masih bisa bernafas sekarang saja sudah patut disyukuri" Jay menjelaskan.

"Tak bisakah kau menyelamatkannya?"

"Aku akan berusaha semampuku, apapun hasilnya apapun hasilnya aku sama sekali tidak ada niat buruk padanya" Singto hanya terdiam. Pikirannya berkecamuk.

Ini kejam, Kenapa mereka harus mengalami ini padahal mereka berdua sudah angkat kaki dari packnya?!!

"Dia saudaramu?" tanya Jay ragu, dia juga sedikit bingung karena bau mereka bercampur.

Singto menggeleng "Dia ... Kami saling mencintai dan kami sama sama alpha" Singto menunggu air muka Jay berubah.

Tapi yang iya tunggu tidak kunjung datang, Jay masih biasa saja yang membuat Singto tergelitik untuk bertanya. "Kau dengar aku kan? Maksudku apa kau tidak akan mencercaku?"

Jay menatap Singto dan tersenyum "Ya aku mendengarnya dengan jelas dan aku tidak akan berkomentar apapun" Jay membilas tangannya yang penuh bekas tanaman herbal "Mau ikut sarapan dengan kami? Mungki dengan ikut ke bawah akan menjawab pertanyaan di kepalamu"

@@

Captain dan pengetahuan seadannya tentang sayur mayur, mencoba membuat masakan untuk keluarga baru mereka.

"Ku harap rasanya tidak terlalu buruk" Ucapnya saat menaruh olahan sayur di depan Tawan.

Captain melihat tawan gak menhn diriuntuk mencicipi masakan itu "Ayo cicipilah, apa lagi yang kau tunggu?" suruhnya kemudian.

Tawan menyendok sup itu ke dalam mangkuk kecil di depannya dan tersenyum pada Captain "Terima kasih"

Meja makan mereka sebenarny tidak cukup untuk dipakai bersamaan oleh 10 lelaki dewasa. Mereka mengakalinya walau sempit.

Tolong ingatkan Plan untuk membuat meja makan baru dan beberpa kursi makan lain.

"Apa saat di meja makan kita boleh berbicara?"

"Tentu saja, lupakan semua aturan tak penting dari pack terdahulu" balas Plan yang secara tidak langsung adalah ketua dari pack ini.

"Kalian belum mulai makankan?" Jay datang dengan tamu baru.

Pack Of The Banished Ones (Thai vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang