"Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini"....
Ya, akulah wanita yang sering mengatakannya.
Akulah wanita yang meninggalkanmu.
Akulah wanita yang kau sebut kejam dan merusak hidupmu kini.
Pada akhirnya aku tarik kata kata ku lagi.
Tapi pernahkah kau berpikir dari sisiku?
Pernahkah kau luangkan sedikit waktumu untuk mencoba berdiri di tempatku ini?
Kita Berawal dari Sebuah Perkenalan Manis.
Perkenalanku dengan mu adalah rencana indah yang telah disusun oleh Tuhan.
Ku akui kau bukan yang pertama di hidupku, begitu pula aku dalam hidupmu.
Namun rasa nyaman lah mampu meluluhkan hatiku yang beku.
Perkenalan yang belum terlalu lama tidak menjadi penghalang bagi kita. Kita mampu memutuskan untuk beranjak ke hubungan selanjutnya.
Masih ku ingat malam itu, saat ku katakan "ya" untuk semua perjuanganmu. semua terasa begitu indah.
Jalinan cinta yang kita lalui bukan lagi pergantian hari yang bisa dihitung dengan jari. Bersamamu telah menghabiskan 2 tahun umurku.
Jutaan kenangan indah pun terangkai memenuhi tiap lembar cerita hidup kita.
Tak ku ingkari banyak badai yang menerpa. Ku coba bertahan melawan kata hati. Bahkan aku pernah kehilangan diriku hanya untuk bertahan bersamamu. Tidakkah kau sadari itu?
Hingga kita tiba pada awal segala perih ini. Cita dan cinta. Dua kata yang tak jauh berbeda namun membuatku lemah. Haruskah aku memilih satu diantaranya?Bukankah cinta tak sesakit ini?
Aku berada di persimpangan. Bimbang harus bertahan walau harus tersakiti ataukah memilih tuk pergi dengan semua resiko yang harus dijalani.
Bertahan atau Pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Me
RomanceBermalam-malam aku mencarimu, di antara potongan mimpi yang menyergap gelisah tidurku. Dalam doa aku berharap sebuah takdir dipertemukan akan datang suatu ketika. Entah dimana, entah kapan masanya