BAB 6

40 8 1
                                    

Bel SMA kesaktian pun berbunyi, itulah yang di tunggu oleh para murid termasuk keana dia sangat senang karena hari ini mood nya sedang bagus dan hari ini pula bang fairiz menjemputnya.

"Kemana sih bang fairiz lama banget" ucap keana yang sudah dari tadi menunggu kaka sepupunya itu di halte.

Tiba tiba saja hpnya bergetar

Bang fairiz
"Maaf ke gw gabisa jemput, gw harus jemput intan di bandara"

" isshhh kenapa nggak bilang daritadi sih, udah nunggu lama banget ni mana sekolah udh nggak ada orang lagi, nggak ada yang bisa dimintain tolong buat ganterin" jelas keana kesal karena abangnya memilih pacarnya yang tidak jelas itu dibanding adik sepupunya ini.

"Yaudah deh naik angkot aja" keana berjalan menuju rumahnya menyusuri keramaian jakarta di sore hari.

Ia turun dari angkot tersebut ia masih kesal dengan kelakuan kaka sepupunya itu, tanpa salam ia langsung masuk kerumah, keana tinggal hanya bersama bang fairiz, mama, pembantunya, dan tantenya. Ayah keana sudah lama meninggal akibat kecelakaan mobil 2 tahun lalu. Dan hari ini keluarganya sudah pulang dari luar kota.

"Ya ampun keana, kalau masuk tuh salam nak jangan main asal nyelonong aja kayak maling tau" oceh mamah nya yang berada di dalam melihat anak semata wayangnya ini sambil menggelengkan kepala.

"Iya mah, maaf. Ini keana lagi kesel loh sama bang fairiz" curhat keana.

"Kenapa sama ka fairiz, lah oiya dia kemana katanya dia mau jemput kamu" tanya mamahnya heran karena sikap anaknya setelah pulang sekolah.

"Makanya itu mah keana tuh kesel, tadi keana udah nunggu di halte sekolah lama banget terus tiba tiba bang fairiz chat klu dia nggak bisa jemput aku karena dia jemput pacarnya yang gak jelas itu di bandara, dan parahnya ya mah keana harus pulang naik angkot" keana menceritakanya dengan perasaan yang sangat kesal.

"Yaudahlah mungkin abangmu itu lupa" ucap mamahnya untuk menenangkan suasana.

"Terserah mamah lah, aku capek" lalu keana masuk kamar dengan menggebrak kamarnya dan seluruh isi rumah kaget dan hanya bisa memaklumi karena memang itu lah sifat keana, emosian.

Dikamar keana hanya bisa diam memikirkan perkataan davino tadi, kenapa dia bilang kayak gitu seolah olah dia peduli tapi kata Clara dia cuek bahkan nggak peduli sama cewek.

Tiba tiba handphone nya bergetar dia melihat ada line dari bagas

Bagas
"Ke besok lo gw jemput yaa"

Keana
"Kan kita beda sekolah gas, nanti klu lo nganterin gw lo telat"

Bagas
"Nggak lah ke, Santai aja si kan kali kali lagian selama ini klu gw ngajak pulang atau berangkat bareng ga pernah mau"

Keana
"Yaudah Deh,tapi jangan sampe telat jemputnya ya, gw gak mau telat"

bagas adalah sahabat keana, sebelum keana kenal dengan clara keana sudah dahulu mengenal bagas, Dia hanya menganggap bagas sebagai sahabatnya saja tidak lebih dari itu, bagas memang berbeda sekolah dengan keana tetapi bagas selalu menawari untuk mengantar jemput keana namun keana sering menolaknya Karena keana tau bagas termasuk orang yang susah untuk bagun pagi. Bagas juga mengenal dan dikenal oleh orang orang terdekat keana seperti, mamahnya, tantenya, Bibi, dan clara. Bagas sangat tahu keana seperti apa, Dia selalu menanyakan kondisi keana ke clara.

######

"Mah keana berangkat yaa..." Pamit keana dengan sang mamah.

"Loh kamu Naik apa ke?" Tanya mamahnya.

"Di anter sama bagas mah, tuh Dia udh nunggu di depan" jawab keana.

"Oooh yaudah hati hati ya sayang" ucap mamanya yang melihat keana sambil tersenyum.

"Sip mah, assalamualaikum" salam keana.

"Waalaikumsalam" jawab mamahnya sambil terur melanjutkan pekerjaan rumanya sambil membantu Bibi.

"Morning keana" sapa bagas yang sudah menunggu keana di depan rumah keana dengan motornya, kali ini keana benar; bagas tidal telat menjemputnya.

"Tumben tepat waktu" Tanya keana sambil memakai helm yang diberikan bagas.

"kan kmrn lo bilang gw gak boleh telat, telat salah nggak telat salah" membuat bagas merasa heran dengan sahabatnya ini.

"Iya Deh iya maaf" ucap keana sambil tersenyum.

Saat sudah sampai di depan gerbang sekolah keana melepaskan helm sambil berpamitan pada bagas.

"Gw masuk dulu ya, lo ati ati" pamit keana sambil mengucap agar bagas berhati hati agar sampai ke sekolah nya dengan selamat.

"Iya bawel" jawab bagas sambil cemberut katena mood bagas agak buruk sejak lagi tadi.

Selangkah setelah berpamitan dengan bagas, bagas memanggilnya yang membuat keana menoleh

"Eh ke, lu lagi deket sama kaka kelas yaa..?" Tanya bagas yang keana membuat keana mematung.

if i with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang