" Hei? " Part II

835 138 24
                                    

Sebenarnya tidak terlalu penting kejadian dimana pria asing itu bertemu dengan Steve beberapa waktu lalu justru yang menjadi aneh adalah setiap mimpi Steve seperti sebuah kaset yang terus-menerus diputar ulang, mimpinya selalu saja sama dari malam-kemalam dari hari-kehari dalam seminggu ini hingga membuat Steve yang terbiasa bangun paling pagi diantara para Avengers kini menjadi orang yang paling lambat bangun dan cenderung enggan untuk tidur. Sam sudah beberapa kali mendapati Steve tertidur dengan kepala diatas meja dan dalam posisi masih duduk di kursinya, Sam juga pernah memukul hidung Steve hingga berdarah karena Steve yang lengah saat mereka sedang berlatih, hingga akhirnya Sam tau ada yang salah dengan Captainnya itu. Maka hari ini Sam memutuskan untuk mengajak Steve berbicara perihal keanehan itu. Saat ini Steve tengah duduk di ruangan pribadinya sambil menatap penuh fikiran keluar jendela, dengan mengetuk pintu terlebih dahulu memastikan Steve mengijinkannya masuk, Sam membawakan segelas coklat hangat untuk Steve.

" Coklat? "

" Aku dengar coklat bagus untuk membuat kita jadi tenang. "

" Memang aku terlihat seperti singa yang sedang mengamuk? "

Gelak tawa mereka memenuhi ruangan itu, meskipun suara tawa Sam mereka terdengar sedikit garing tetapi Steve malah menepuk pundak Sam dan meletakan gelas berisi coklat hangat itu di mejanya.

" Capt, mau berbicara denganku? "

Mendengar perkataan itu Steve langsung terdiam, sebenarnya dia sudah tau tujuan Sam datang menemuinya jadi ini adalah saat yang tepat untuk bercerita semua yang dia alami dalam mimpinya. Steve bercerita bahwa dia melihat Tony kali ini bukan dalam sebuah mimpi buruk dimana biasanya Tony meminta pertanggung jawaban atas kematian dirinya, tapi justru Tony datang dalam keadaan yang baik-baik saja dan justru tersenyum bahagia pada Steve. Semua itu terdengar baik, dan memang lebih baik bukan? Tetapi yang membuat Steve bingung adalah, kenapa semua kejadian dalam mimpinya persis seperti kejadian dimana Steve bertemu dengan pria asing itu. Hal itu yang membuat Sam jadi penasaran siapa sosok pria yang bahkan Steve sendiri tidak mengetahui siapa namanya.

" Dimana kau bertemu dengan dia? "

" Beberapa minggu lalu, aku tidak sengaja menabraknya... kemudian kita bertemu lagi ditaman. "

" Apa dia mengatakan sesuatu? "

" Ku rasa tidak ada dia hanya berkata biasa saja. "

" Jika begitu mungkin kau hanya selalu memikirkannya Cap-- "

" Tunggu-tunggu, dia berkata bahwa aku sendiri yang akan ingin tau siapa namanya. Sam, kita harus mencari dia. "

Sam yang masih bingung karena perkataannya di potong oleh Steve justru harus mengejar Steve yang sudah berlari keluar dari ruangan pribadinya itu meninggalkan Sam dan coklat hangat yang sudah dibuatnya dengan sedikit usaha, tapi mau bagaimana lagi? Jika sang Captain sudah berkata maka dia mau tidak mau harus mengikuti apa arahan yang di berikan, termasuk mencari seseorang yang Sam sendiri belum yakin keberadaan orang itu.

Setiba ditaman Steve benar-benar mencari pria itu bahkan bertanya kepada orang yang lalu-lalang disana sambil menyebutkan ciri-ciri pria yang pernah dia temui itu, namun hasilnya nihil... belum ada pria seperti itu hari ini di taman. Sam bingung dia harus memulai darimana karena sosok pria yang di maksudkan Steve saja belum pernah dia lihat sama sekali. Sampai akhirnya seseorang menepuk pundak Sam.

" Hei? "

Sam berbalik dan mendapati seorang pria muda yang wajahnya pernah dia lihat disuatu tempat, tetapi Sam tidak terlalu yakin dimana dia melihat pria muda itu dan dia juga sepertinya tidak mengenalnya.

" Kau teman Steve Rogers kan? Apa kau bersama dia akhir-akhir ini? "

" Captain? Ah tentu, saat ini kami sedang bersama. Dia memintaku untuk mencari seseorang yang belakangan pernah dia temui. "

" Benarkah? Seperti apa ciri-cirinya? "

" Entah, bahkan dia baru bercerita padaku beberapa menit yang lalu. Biar aku panggilkan saja. "

Sam menghampiri Steve yang tengah menanyai penjual ice cream di taman itu, Sam menuturkan bahwa ada seorang pria muda yang menanyakan sosok yang di temui olehnya beberapa minggu lalu. Saat Sam menunjuk kepada pria muda itu Steve terkejut mendapati orang yang Sam maksud adalah orang yang dia cari. Steve dan Sam langsung mendekati pria muda itu, Steve yang sudah sangat penasaran melontarkan beberapa pertanyaan secara terus menerus yang membuat Sam sendiri justru bingung ingin menjawab dari mana.

" Wow... wow... santai Captain, aku yakin dia akan bingung jika kau bertanya seperti itu padanya. "

" Haha begini tuan-tuan, bagaimana jika kita mencari tempat yang enak untuk memulai semua ini? "

" Setuju. "

Sebuah kursi kosong ditaman kini diisi oleh tiga orang pria yang sedang sibuk menjilati ice cream yang mereka beli sambil sesekali menceritakan apa yang dialami Steve belakangan ini. Pria muda itu akhirnya angkat bicara.

" Aku memiliki mimpi aneh sebelum bertemu dengan mu. Sebelum mimpi itu datang saat aku mengalami koma karena terkena reruntuhan... selama masa koma aku melihat sebuah kehidupan, dimana aku menjadi bagian didalamnya... "

" Bagaimana maksudmu?? "

" Aku tidak tau, aku disana hanya duduk sambil memegang sebuah ponsel dan saat aku terbangun dari koma, aku mendapati ini sudah ada di genggaman tanganku. "

Pria itu merogoh sakunya dan menunjukan sebuah ponsel, anehnya ponsel itu sangat mirip dengan ponsel yang di berikan Steve kepada Tony setelah timeline civil war. Dan lebih mencengangkan lagi didalam ponsel hanya terdapat nomor Steve.

Steve yang mendengar dan mendapati hal itu seketika menjadi marah besar dan berkata bahawa apa yang dikatakan pria muda itu adalah mengada-ngada, Sam mencoba menenangkan Steve dan meminta pria muda itu mengatakan siapa namanya, namun karena bentakan dan nada bicara Steve yang meninggi membuat pria itu tertekan sehingga air matanya menetes perlahan. Pria muda itu tidak mengada-ngada dan dia sendiri bingung dengan semua yang dialaminya saat masa koma itu, akhirnya sebelum meninggalkan Steve dia bangun dari kursi taman dan menyebutkan namanya.

" Anthony. "

Sam menahan tubuh Steve yang saat mendengar nama itu langsung seperti kehilangan tulang-tulangnya, seketika Sam pun tersadar bahwa wajah pria muda itu persis mirip seperti wajah Tony Stark saat masih muda dan Sam tau persis karena Tony sendiri yang memperlihatkan album fotonya pada Sam saat masih bersama para Avengers dulu. Steve meneteskan airmatanya sambil memegangi lengan Sam yang menahan tubuhnya, hati Steve yang baru dijahit itu rasanya seperti seluruh benangnya ditarik secara kasar sehingga bukan lukanya merapat justru makin melebar dan menimbulkan rasa yang teramat sakit. Sam benar-benar bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini, kenapa Tony seperti seolah datang kembali kedalam kehidupan mereka.

" Tony kau datang dalam mimpiku dengan tersenyum, tetapi kenapa aku justru membuat mu pergi dengan menangis lagi seperti ini... "

" Maafkan aku, Tony! "

---

Maaf sedikit lama, author sedang kurang enak badan T^T tapi memang rencananya dalam waktu dekat ingin cepat di habiskan supaya ff selanjutnya bisa di lanjut~

Don't Know What To Do [ THE END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang