Warn: It's deep and confusing. Read carefully. Still. Kids need to go.
..
.
.
Hari pertama di cottage pribadi Gery, yang ternyata menyimpan pemandangan danau dan pegunungan indah di bagian belakangnya itu, dilalui dengan kegiatan panas.
Mulai dari pintu masuk, ke ruang tamu dengan kisi-kisi kaca besar, lalu ke dapur bersih serba putih dan kelabu, sampai menaiki tangga kayu dengan dramatis dan berakhir di sebuah kamar yang masih berbau kain baru, tak ada percakapan basa-basi selain hanya panggilan kink dan desahan.
Ternyata kegiatan tunggang-tungganggan di dalam mobil hanya pemanasan. Gery menyadarinya setelah sampai di kamar utama dan keduanya memutuskan tak mengenakan apa pun. Victory benar-benar lepas kendali. Tak peduli peringatan bijaksana Gery soal barangkali ada mata yang mengawasi mereka entah dari sudut mana.
"Lagi ... dad—mhnn ...."
Satu kata itu yang memicu dan terus memompa gerakan menggenjot yang seperti tiada habisnya. Gery bukan lelah atau pun menyesal karena menuruti, hanya saja, ia semakin yakin kalau sedang dalam pengaruh morphin tiap kali berusaha menyadarkan penggoda rupawan yang tengah ia gagahi itu agar ingat untuk sekadar mengambil napas.
Namun, otak dan reaksi tubuh Gery bertentangan. Jadi, daripada diberi tatapan mengejek yang khas itu, Gery menyanggupi dan malahan, terus meminta.
Victory menjambak rambut kepala Gery alih-alih menarik dirinya agar terduduk di pangkuan Gery tanpa melepas tautan panas di bawah sana. Bibir pria Banning diraup lapar. Erangan, bunyi kecipak basah dari bibir dan lidah juga tamparan antar daging yang saling menuntut kepuasan itu, memenuhi ruang kamar, membuat gerah.
Tubuh keduanya lekat oleh peluh. Mereka saling menggesekkan diri dan bergerak gelisah seolah waktu sangat terbatas untuk mencari kenikmatan dunia itu.
Dari satu seks liar menuju seks lain yang lebih liar, tak ada lagi kewarasan yang tertinggal di pikiran dewasa Gery. Karena sempat terlintas di kepalanya soal Sandara yang berbadan dua, ketika tak sengaja menatap Victory yang mengerang puas dan berwajah persis dengan istrinya, Gery hanya semakin disadarkan untuk lekas memanfaatkan kebersamaan yang tengah berlangsung sebaik mungkin.
Sebelum harus menghadapi kenyataan beberapa minggu ke depan. Jadi, seorang ayah dan punya dua anak. Hubungan ranjang dan romansa yang dijalin bersama Sandara boleh tanpa rasa, tapi dari itu, ada sebuah kehidupan yang lahir. Dan, itu hal serius.
Gery punya dua anak. Satu kandung dan satunya ... tengah ia gagahi dengan brutal.
"Daddy ... lagi ...."
Suara sialan. Gery mengumpat dan terpicu lagi. Ia bergerak meminta kenikmatan dengan kasar.
Tadi ia hampir kehilangan minat, tapi suara itu. Yah. Bisa dibilang ia sedang berusaha bijak tapi, kembali terjerumus ke dalam dosa hanya dengan bisikan suara rendah yang sudah serak.
Gery hanya tak tahu jika pemilik bisikan itu tengah mengerang bukan karena terkejut dari gerakan Gery yang mendadak tidak berirama. Victory sebenarnya meremas seprai ranjang putih dengan kenikmatan sampai ubun-ubun karena sekaligus memutuskan akan terus meminta Gery memerkosanya sampai tak bisa jalan. Victory memang sengaja bersikap bak pelacur.
Setidaknya, Victory ingin menjadikan seks panas mereka sebagai kenangan liar yang manis. Jadi, masa bodoh.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
.FORBIDDEN.| Vottom ✔
FanfictionJatuh cinta adalah hal terlarang di antara mereka. ------------------------------------------- Fanfiction. Confusing words. (21+) Crack pair. Read hastags. (Klik @pinkkbanana utk Vottom lainnya.)