"Raven Taehyung Adhideva!"
Tak ada sahutan membuat sang guru yang tengah mengabsen menggelengkan kepalanya sementara Tzuyu melihat ke arah bangku yang kosong. Ia merasa kecewa karna laki-laki itu tak datang ke Sekolah.
Setelah sesi mengabsen selesai, pelajaran di mulai tapi Tzuyu tak sekalipun bisa berkonsentrasi. Dia masih memikirkan keberadaan teman sekelasnya yang memilih bolos itu.
•••••
"Baiklah, sekian pelajaran dari saya." Pak Frian bersiap untuk keluar Kelas, dan Tzuyu mengejarnya.
"Pak," Panggilnya membuat lelaki itu berhenti. "Maaf."
Pak Frian tersenyum sembari menggeleng, "Maafkan Bapak juga, seharusnya Bapak tak perlu memaksamu untuk ke Rumahnya. Lagipula absensi Raven mungkin sebentar lagi akan penuh dan dia mungkin akan di keluarkan dari Sekolah."
"Di-dikeluarkan?"
Pak Frian mengangguk, "Ya, kamu tak perlu memikirkannya. Terima Kasih La-"
"Saya akan ke Rumahnya lagi."
"Eh?"
Tzuyu menatap ke mata gurunya itu dengan sungguh-sungguh. Walau ia masih takut dengan Taehyung, tapi ia tak mau temannya itu dikeluarkan. Karna dalam hati kecil Tzuyu, ia yakin kalau Taehyung adalah anak baik. "Saya akan mengajak Raven sekali lagi, Pak."
"Tidak perlu, nan-"
Tzuyu menggeleng. "Saya akan mengajaknya."
Pak Frian tersenyum melihat ke arah Tzuyu yang penuh tekad. "Baiklah, saya serahkan padamu ya."
Tzuyu mengangguk, besok Taehyung harus datang ke Sekolah.
•••••
Tzuyu berjalan diantara kerumunan orang, rumah Taehyung berbeda jalur dengannya. Jadi, sebenarnya Tzuyu tak terlalu tahu lokasi ini. Tzuyu biasanya hanya menghabiskan waktunya di Rumah. Dia tak punya teman yang mengajaknya pergi.
"Eh?" Mata Tzuyu melebar ketika melihat sosok Taehyung dengan baju bebas, lelaki itu tampak berjalan sambil menenteng plastik.
Alih-alih menghindar seperti yang biasa, Tzuyu justru mengikuti lelaki itu. Dia berjalan sambil sesekali bersembunyi agar tak ketahuan. Taehyung berhenti sejenak, dan langsung berdecak. "Keluar!"
Tzuyu langsung gemetaran mendengar suara menyeramkan milik Taehyung. Dia keluar dari persembunyiannya dengan wajah menunduk. Taehyung melebarkan matanya ketika menyadari siapa yang dari tadi mengikutinya. "Lo? Ngapain sih?"
Tzuyu mengangkat wajahnya takut-takut, "Ma-mau ketemu kamu."
Tzuyu langsung menutup mulutnya ketika sadar apa yang dibilangnya, dia langsung menggerakkan tangannya ke kiri dan kanan. "Bu-bukan gi-gitu mak-maksudnya mau ngajakin kamu ke Sekolah."
Tzuyu menunggu lelaki didepannya memarahi dirinya seperti kemarin. Tapi, tak ada respon apapun membuat Tzuyu mengangkat wajahnya dan ternyata laki-laki itu sudah berbalik sehingga Tzuyu hanya bisa melihat punggungnya.
"Gue mau ke Markas, lo pulang aja."
Tzuyu menggeleng walau lelaki itu tak melihatnya, "Gak. Pokoknya aku mau mastiin kalau besok kamu ke Sekolah. Lagian, dari semalam aku kepikiran terus sama kamu."
Hening.
Tzuyu masih menunggu jawaban laki-laki yang terus menghadap depan.
"Ck, kalau lelet gue tinggal."
KAMU SEDANG MEMBACA
#20 (Complete)
Short StoryLana itu baik. Raven itu galak. Ini bukan cerita menarik, cuma sebuah permintaan yang mengantarkan keduanya bertemu.