Titik Baru

1.9K 353 18
                                    

Tzuyu baru saja membantu Wali Kelasnya. Tadi sebenarnya Taehyung sudah menawarkan dirinya untuk menemani Tzuyu tapi gadis itu menolak makanya ia sendirian berjalan di lorong.

"Heh! Sini lo!"

Tangan Tzuyu tiba-tiba ditarik seorang gadis membuatnya mau tak mau mengikuti gadis yang kini berjalan menuju belakang Sekolah. Tzuyu sudah berusaha melepaskan tarikan itu tapi ia terlalu lemah.

Ternyata ia dibawa menuju gudang yang berada di dekat taman. Gudang ini sudah tak terpakai, jadi tak akan ada siswa yang kesini selain karna jaraknya memang paling ujung.

Di dalam gudang ternyata sudah ada beberapa siswa lainnya. Yang sedikit mengagetkan Tzuyu adalah karna bukan hanya teman-teman ceweknya tapi juga beberapa temannya yang cowok.

"Ini si Lana."

Cewek yang tadi menariknya bersuara seakan menjelaskan siapa dirinya ke orang-orang yang ada disana.

"Oh, ini cewek songong itu."

Beberapa cewek disana terdengar langsung menyuarakan ketidaksukaannya dengan Tzuyu. Tzuyu sebenarnya tak mengerti kenapa ia dibawa kesini apalagi perasaan tidak disukai yang terang-terangan ditunjukkan orang-orang disana padanya. Tzuyu tak tahu kenapa ia dibenci.

"Maaf kalau aku ada salah sama kalian. Tapi, kenapa aku dibawa kesini?"

"Cih! Masih aja sok polos," Kali ini terdengar suara dari satu orang cowok. Tzuyu menggeleng ia benar-benar tak tahu.

"Baru aja ngobrol beberapa kali sama Raven, udah sok."

Tzuyu yang mendengar perkataan itu menatap bingung, "Raven?"

"Iya, gak usah sok bego deh. Lo tuh biasanya pasti iya-iya aja kalau disuruh, eh sekarang lo berani nolak."

Tzuyu menghela nafasnya, sejujurnya Tzuyu masih ingin mengiyakan seperti biasanya tapi kalau itu dilakukannya maka Taehyung akan terus menatap dirinya dengan tajam.

"Tapi, kalian kan memang gak ada perlu apa-apa. Jadi, bisa dilakukan sendiri."

Seorang cewek maju mendekati Tzuyu dan menamparnya.

Plak!

"Ngelawan? Si babu udah berani rupanya."

Tzuyu memegang pipinya yang terasa perih karna tamparan yang diterimanya. Air mata sudah siap jatuh tapi Tzuyu menahannya. Ia mengingat perkataan Raven beberapa hari sebelumnya.
.
.
.

"Raven, boleh jujur gak?"

"Apa?" Hari ini Tzuyu lagi-lagi menemani Taehyung ke Markas. Lelaki itu sedang memperbaiki motornya.

"Aura kamu itu nyeremin."

Teman-teman Taehyung yang ikut mendengar menahan tawanya sementara Taehyung sudah menatap mereka dengan tajam.

"Nyeremin gimana?"

Tzuyu yang daritadi memperhatikan Taehyung cemberut. "Kayak gitu, barusan kamu nyeremin banget makanya temen-temen kamu langsung takut."

"Lo takut sama gue?"

Tzuyu mengangguk, tapi ketika Taehyung mau berkomentar Tzuyu lebih dulu bersuara. "Dulu."

Senyum di bibir Taehyung terbit, "Sekarang?"

Tzuyu menggeleng. "Aku tau kalau Raven itu baik jadi gak takut lagi."

"Lo boleh lemah tapi jangan sampai orang lain tahu. Cukup diri lo sama Tuhan aja yang tahu."

Tzuyu mendengarkannya dengan serius. "Emangnya Raven lemah?"

#20 (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang