Pulang

2.4K 224 5
                                    

Vote n comment yuupp
Siders?! Gajadi jodoh oppa lo:v -Juhak

Aku hanya terdiam dibalik selimut kamar yang terasa begitu dingin saat ini. Entah apa ada yang salah dengan diriku, padahal aku tau bahwa pemanas ruangan juga sudah ku nyalakan.

Kak Juyeon pergi untuk mencari info tentang Eric di airport, Mama? Entah sampai saat mereka belum kemari. bahkan saat ini aku tidak peduli, dan teman-temanku pergi setelah mengetahui kabar buruk itu.

Disini aku benar-benar sendirian. Rasa pedih itu mulai datang dan menghantui hatiku dan membuatku terisak kembali.

~•~

"Udh disiapin?"

"Lo pinter banget deh haha"

"Sekarang lo pada dimana?"

"Oke, gue bakal ke ballroom sekarang"

.
.
.
.
.
.
.

"Hiks Eric..." Aku kembali terisak dengan memanggil namanya entah sudah yang keberapa kali.

Aku sangat merindukannya. Bahkan tidur di negara berbeda pun aku harus menunggu ia menyanyikan lagu lewat telepon. Bagaimana jika harus berbeda dunia seperti ini?

"Lo bilang lo inget jalan pulang, tapi sekarang apa? Lo bukan pulang ke gue tapi ke tuhan! Lo yang ngebuat gue gila sama janji-janji lo.. Hiks" isakku lagi

Brugh

Aku terhentak ketika mendengar suara seperti ada yang jatuh di ruang depan. Dengan ragu aku memegang kenop pintu dan berjalan menuju ruang tengah.

"Apa? Sejak kapan ini mati lampu" gumamku

Dan saat itu juga tiba tiba ada yang menarikku dan membungkam mulutku dengan sangat kuat.

Dari sana aku berpikir aku akan berakhir hidup menjadi seorang korban pencuri di apartemenku sendiri.

Dan tiba tiba























SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA
SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA
SARANGHAE LEE HYERIN
SAENGIL CHUKKAE HAMNIDA

Ya, dia. Sohn Eric

Dia berdiri tegap di depanku sengan membawa kue ulang tahun, masih lengkap dengan koper disampingnya. Memakai jas berwarna hitam dengan kaos putih yang sebelumnya ku berikan padanya.

Mama? Mereka ada di antara Lelaki tampan itu.

Bagaimana dengan teman-temanku? Mereka ada di belakang Eric, begitu juga Lee Juyeon, kakakku.

"A-apa ini?" tanyaku terbata-bata

"Abis nangis ya?" ejek Eric

"Apasih, engga kok" elak ku

"Kok muka nya merah gitu?" godanya lagi

Tanpa dipandu, tubuhku berlari memeluk tubuh seseorang yang waktu lalu dikabarkan kecelakaan pesawat itu.

Aku menangis, menangis dan berkata jika aku merindukannya.

[✔]Sweet IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang