Yellow Raincoat

91 2 1
                                    

April 30th, 2019

Tepat pukul 17:17 disuatu sore. Alam bersenandung mempercantik suasana hari. Aku tersenyum, bersyukur telah diberi kesempatan ini. Sebuah kesempatan untuk mencintai makhluk yang diciptakan begitu indahnya.

Berkali-kali aku memandangi sekitar, melihat objek yang sekiranya menarik. Tapi pada akhirnya tidak ada objek lain semenarik dirinya.

Pada waktu yang sama, Ia menatap, mencoba menerobos masuk ke dalam pikiran seorang manusia di hadapannya. Dan tersenyum.

Ya Tuhan, harus berapa kali aku mengucap syukur.

"Kamu cantik"

"Ngga, apaan sih"

"Ih tuhkan cute gitu"

Iya, tidak ada perempuan yang tidak menyukai pujian. Sama, aku juga. Tetapi, rasa malu terkadang lebih besar dibanding rasa suka sehingga begitulah jadinya.

Aku bukan tipikal orang yang pandai mengutarakan cinta dan sayang dengan kata-kata. Sedangkan, Ia sangat penuh dengan cinta.

Rintik hujan turun, tapi kami memutuskan untuk pulang. Dan berharap hujan mau berteman dengan kami.

Namun, hujan ingin lebih.  Ia mengguyur jalanan dengan deras tak mau membiarkan kami pergi. Sayangnya, kami menolak untuk tetap tinggal dan memutuskan membeli jas hujan di toko terdekat.

Warna-warni bagai pelangi. Jas hujan sekali pakai memang sangat lucu. Entah kenapa, aku sedikit terobsesi dengan warna kuning dalam hal ini. Kemudian kami memutuskan untuk mengambil satu untuk masing-masing.

Yellow Raincoat

Bapak penjual sekoteng di pinggir toko menatap kami, tersenyum. Atau mungkin menahan tawa. Aku ikut tersenyum kemudian menatapnya.

"Lihat deh kita diketawain"

"Lah iya? Haha"

"Iya, mungkin si Bapak inget muda dulu"

Kami tertawa kecil dan melanjutkan pulang.

Maaf hujan, kami ingin berteman, tapi sayang sedang banyak urusan.

Dari sini, aku ingin berterima kasih kepada hujan. Karena kamu, semakin banyak orang bersyukur. Karena kamu, aku bersyukur dapat bersama dengannya, dengan jas hujan kuning itu, sedikit lebih lama. Terima kasih, karena kamu, kami memiliki momen lain bersama.

Bersama. Dengan jas hujan kuning tersayang.

The MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang