Yang terkenang

38 5 0
                                    

Satu tahun di masa sekarang, maret/19.

Di dermaga tua tertulis cerita lama.
Tertatih kaki melewati semua.
Bertahun, hampir tujuh belas tahun sudah.
Meniti jalan setapak tua dengan sepeda ontel tua.
Seperti air, terus di selami, terus hanyut, mengalir lembut.
Hidup. Selalu hidup di memori masing masing.
Rumah cat biru muda, selalu. Dan alunan melodi gitar tua.
Selalu pandai merangkai sajak yang indah.
Dulu sempat ada. Namun kini perlahan pudar.
Mungkin hanya sebentar, mungkin juga bertahan lama.
Pena tinta hitam menari nari, menulis kumpulan kata di sepucuk kertas warna putih.
Bahkan saat mencoba mengingat nya saja tak sanggup.
Semakin diam makan semakin tenggelam
Apa jawabannya?..

Rumah tua dengan cat biru muda.
Ketika jendela jendela di tutup saar matahari jatuh.
Saat semua berputar menari nari di ingatan.
Terhenti karena terpaksa, terhenti karena terlalu abu abu.
Inspirasi dari hampir semua tulisan.
Dan alasan kenapa selalu menulis.
Surat surat, sajak, telah lama sirna. Tetapi selalu membekas.
Apa jawabannya?..

Selalu hidup, selalu hanyut dengan lembut, hingga kini.
Tak bisa punah ataupun hilang, mungkin belum.
Berbau khas, manis. Rumah tua dengan cat biru muda.
Ada dan akan selalu -tak pernah tertutup satu tempat spesial yang telah terbuat itu.
Seperti angin yang pergi tanpa tanda.
Bila kulihat lagi, timbul tanya dari rumah tua dan dermaga
"Kenapa berbekas? Siapa itu?.."
Apa jawabannya

-untuk yang terkenang

Tentang Kenang, Angan dan Impian.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang