6 - Mimpi

2.2K 271 25
                                    

- Jadikan alquran bacaan utama -

📸📸📸

Kalaupun itu hanya mimpi, aku ikhlas. Setidaknya aku pernah berada pada keindahan mimpi itu, mimpi yang pada akhirnya membuatku tahu, bahwa itu hanya ilusi yang aku ciptakan sendiri.

📸📸📸

"Malika bangun," ucap seseorang sambil mengelus pipinya.

"Sebentar lagi, Malika masih ngantuk," jawab Malika yang masih terpejam.

"Bunda, ternyata Malika nikah sama Kak Luthfan cuma mimpi," ucap Malika mengiggau tidak jelas.

"Padahal Malika udah senang banget, tapi nggak apa-apa intinya Malika udah pernah dinikahin sama Kak Luthfan, ya walaupun cuma mimpi. Kalau gitu Malika tidur bentar lagi ya bunda," tutur Malika masih dengan mata terpejam.

"Bunda sih ganggu mimpi indah Malika aja," protes Malika yang melantur.

"Kamu ini ada-ada aja, udah ayok bangun udah sore."

"Sebentar lagi bun, mata Malika berat banget."

Malika membuka kelopak matanya perlahan, ia kucek kelopak matanya yang entah kenapa hari ini lelah sekali membuat Malika betah di kasur kesayangannya.

Saat mata Malika terbuka sepenuhnya ia terkejut ternyata itu Luthfan, Malika mengkucek matanya kembali memastikan benar atau tidak itu Luthfan. Takutnya matanya yang silinder akibat terlalu halusinasi tentang Luthfan.

"Itu beneran Kak Luthfan? Aku halu apa emang nyata sih?" tanya Malika penasaran.

"Iya ini aku, Luthfan, sayang."

Blush! Pipi Malika merah padam. Ih kalau beneran itu Luthfan berarti ia tidak mimpi tapi nyata. Tapi Malika masih tidak bisa percaya kalau tadi pagi benar-benar pernikahannya dengan Luthfan kok rasanya seperti mimpi.

BERARTI KAK LUTHFAN BENAR-BENAR MEMBUKTIKAN UCAPANNYA? DUH MAKIN IDAMAN, teriak Malika dalam hati.

"Kakak boleh duduk sini," ucap Luthfan yang ingin duduk ditepi ranjang Malika.

"Bo---leh," jawab Malika terbata.

"Jangan gugup gitu, santai aja kayak kita biasanya."

"Emang biasanya kita ngapain, Kak?" tanya Malika polos, atau kelewat polos sih.

Luthfan terkekeh, "Tenyata istri aku lucu," ucapnya.

Lagi dan lagi pipi Malika merona.

"Kak Luthfan," panggil Malika.

"Iya."

"Kita beneran udah nikah?"

"Menurut kamu?"

"Kayak mimpi."

"Sini duduk samping aku," titah Luthfan sambil menepuk-nempuk tempat disebelahnya.

"Mau nga---pain, Kak?" tanya Malika terbata.

"Mau ini," ucap Luthfan mendekatkan wajahnya ke wajah Malika membuat Malika memejamkan matanya.

LUTHFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang