prolog untuk menyambut patah hati

12 1 0
                                    

Dua buah kendaraan itu melaju kencang. Saling mengejar namun tak pernah bisa sejajar. Mereka kalut, diliputi rasa sakit menggerogoti hati, tidak peduli suara klakson pengendara lain merundungnya, mereka tetap melaju kencang. Tidak ingin diberhentikan paksa untuk mendengar omong kosong.

Beberapa kali suara tangisnya beradu dengan deruan mobilnya, tetap saja suara tangis itu menjadi juaranya. Kepiluan terdengar jelas disetiap rengekan tangis yang pecah.

"Egois!"

Satu kata yang selalu dia ucapkan disepanjang jalan yang ia lalui tanpa kejelasan, entah harus pergi kemana. Dia hanya tahu kalau dia harus menjauh sejauh-jauhnya, sampai lelaki yang mengikutinya tidak bisa menemukannya.

Biarkan saja, si brengsek itu rasakan bagaimana sakitnya dan pedihnya kehilangan orang yang baru dia sadari kalau dia mencintainya teramat amat dalam. Biarkan saja, si brengsek itu kalut dan kebingungan kemana seseorang yang dulu mencintainya itu pergi.

I Love The Way How You Treat MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang