41

1.2K 93 16
                                    

Setelah pulang dari jalan-jalannya sama Jisoo, Minhyun langsung ngejemput Verna dirumah Jisoo.

"Kok buru-buru sih Pa?"

"Oma kamu masuk rumah sakit"

"Hah? kok bisa?"

"Papa juga gak tau, Om jin yang nelfon Papa, katanya kamu sama Papa disuruh datang"

"Buruan jalan Pa, aku takut Oma kenapa-napa"

Minhyun langsung tancap gas mobilnya. Cepat tapi hati-hati. Moto berkendara Minhyun kalo lagi emergency.

Minhyun semakin di depan.

Gak sampe 20 menit, mobil Minhyun udah parkir rapi di parkiran rumah sakit. Berhubung jalan yang lagi lengan dan jarak rumah Jisoo sama rumah sakit yang gak terlalu jauh, makanya Minhyun bisa lebih cepat nyampe.

"Kamar nomor berapa Pa?"

"203, lantai 2"

Minhyun sama Verna langsung lari masuk kedalam Lift, buat ke lantai 2.

"Hyun....."

Kakak pertama Minhyun langsung meluk Minhyun, begitu Minhyun sama Verna nyampek.

"Mama kenapa?" Tanya Minhyun khawatir.

"Dia jatuh dari kamar mandi Hyun, dan dia dari tadi nyari kamu sama verna" Jawab Sunny, kakak pertama Minhyun.

"Ayo masuk, Mama nyariin" Jin tiba-tiba nongol di pintu kamar.

Minhyun sama verna langsung aja masuk. Didalam udah ada Mama-nya Minhyun lengkap sama tabung oksigen dan infus ditangannya.

"Mama"

"Oma"

Minhyun sama verna langsung meluk wanita tua itu.

"Minhyun, cucu Oma" Lirih dia

"Oma yang kuat ya...Oma gak boleh sakit"

Cuma dibalas anggukan.

"Hyun, sebelum kemungkinan buruk terjadi sama Mama, mama mau ketemu sama Jaemin, cucu Mama yang ganteng"

Satu ruangan langsung kaget. Gimana gak, Jaemin udah besar sekarang, dan pasti bakal sulit buat Jaemin nerima keadaan ini.

"Mama..."

"Mama mohon, Bawa dia kesini"

Minhyun natap verna. Sementara verna ngelus-ngelus pundaknya.

"Papa harus gimana sekarang? Papa gak mungkinkan dateng-dateng langsung ngaku kalau Papa itu, Ayahnya Jaemin dan ngebawa dia kerumah sakit"

"Mungkin ini saatnya Pa..."

"Saatnya?"

"Saatnya Kak Jaemin tau semuanya, curung kalau cuma aku yang tau apa yang sebenarnya, Kak Jaemin juga harus tau, Papa juga harus ingat Papa masih ada kewajiban buat jadi ayahnya Kak Jaemin"

"Tapi verna...."

"Kita pulang, Papa harus istrahat, besok kita balik lagi dan harus bawa Kak Jaemin"

"Caranya?"

"Biar aku yang bawa dia kesini, Papa tenang aja, dan siapin mental buat nerima kemungkinan yang bakal terjadi besok"

Minhyun cuma bisa ngangguk lemas. Besok gak akan ada yang bisa berjalan lancar. Setidaknya kemungkinan terburuknya yang udah pasti itu, Jaemin gak bakal mau nerima dia dan Jaemin bakal benci sama dia.

.
.
.

"Papa gak ke kantor?"

"Papa gak ada penerbangan"

KETUA OSIS - Lai Guanlin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang