ATMA

12 7 3
                                    

Fatma Anastasya Aulia

Ctakk...

"Fatma...bunda tau itu kamu"

    Fatma,anak yang di panggil tadi berusaha mencari suara yang memanggilnya,dia mengetuk-ngetukkan tongkatnya di lantai sambil tersenyum.

"Bunda...Atma cuma mau keluar."

     Aulia sang ibu dari Fatma,
berdiri dari kursinya dan mulai menghampiri anaknya itu,dia mulai mensejajarkan tingginya dengan anaknya dan mulai menggenggam kedua tangan anaknya.

"Ngapain kamu keluar?diluar kan hujan?."cegah Aulia dengan lembut.

"Tapi,Atma pengen denger air hujan,Atma pengen megang air hujan." Kali ini suara Fatma seperti ingin menangis.

     Aulia kembali menghela nafas berat,di umur nya kini memang rasa ingin tahunya semakin meningkat,Aulia juga tidak tega jika melihat anaknya selalu di dalam kamarnya tanpa mengetahui dunia luar.Setidaknya,disini lah dia ingin memberikan perannya sebagai seorang ibu pikir Aulia.

"Oke..,tapi kamu harus pergi sama Fazka,bunda akan menunggu disini dan menyiapkan makanan yang enak buat Ayah,Fatma dan Fazka."

    Fatma kembali mengangguk,Aulia pun menoleh ke belakangan dan berteriak memanggil Fazka yang sejak tadi sibuk dengan gambarannya. Fazka sejak tadi tau,kalau kakaknya ingin sekali keluar,bahkan Fatma sudah mengajaknya berkali-kali namun,Fazka terlalu malas untuk pergi keluar.tapi kali ini dia tidak bisa menolak,karena bunda sudah meminta.

"Fazka kamu temenin kakak kamu, pokoknya kamu harus jagain kakak kamu dan ingat,jangan meleng,oke!".

"Hmm.."Fazka hanya berdeham pelan dia mengambil jaket tebal berwarna merah dan juga payung hitam yang besar,dia pun menghampiri Fatma yang sudah siap dengan jaket tebal berwarna hitam.

"tak apa nih Azka ikut kakak?."tanya Fatma sambil menggenggam tangan adiknya.

"Iya..toh Azka juga pengen keluar,mana tau dapat pencerahan buat gambar."jawab Fazka cepat sambil menarik tangan Fatma ke luar Rumah.

🌹 🌹 🌹

"Hffftt...wangi hujan emang enak!..ya kan Ka?"tanya Atma sambil menggerakkan tangan Azka.

"Iya."Azka kembali berjalan kali ini sedikit cepat.Jalanan sedikit lenggang karena hujan yang lumayan deras.

"Pokoknya kakak harus pegang tangan Azka kuat2 jangan lepas."

    Atma yang mendengar pernyataan adiknya itu hanya mengangguk dan kembali berjalan,akhirnya mereka sampai di taman yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah nya.

"Hffftt...aroma bungaaa!?"Atma langsung melepas tangan Azka dan berjalan dengan bantuan tongkatnya mendekati bunga di depannya.

aroma bungaaa!?"Atma langsung melepas tangan Azka dan berjalan dengan bantuan tongkatnya mendekati bunga di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak...kan Azka bilang jangan lepas in tangan Azka?!."keluh Azka sambil meraih tangan Atma yang lepas dari pegangannya.

"Lavender.."celetuk Atma tiba-tiba

"Hah?!....dari mana kakak tau kalau ini bunga Lavender?"tanya Azka heran.

"Aromanya...ibu pernah sesekali mengajak kakak ke taman dan memberi tahu kakak tentang bunga, kakak juga ingat setiap aromanya."jawab Atma antusias.

Atma memang tak bisa melihat,tapi penciuman dan pendengarannya sangat tajam,saat berumur 2 tahun pendengaran Atma sempat terganggu karena kepekaannya terhadap suara-suara,Atma sudah melalui beberapa pengobatan dan akhirnya ada kemajuan.Namun,penyakitnya tidak sembuh total,terkadang dapat kambuh lagi.

Duaaarr....

"Kyaaaaa...."kilat menyambar sangat cepat,suaranya yang cukup besar membuat dua anak kembar itu terkejut,Atma yang teriakannya paling kuat dia mulai berlari melepas tangan Azka.

"KAKAK......."Azka berteriak sambil mengejar Atma,Azka tau penyakit Atma sedang kambuh pendengarannya yang tajam dapat menangkap jelas suara yang kecil sekalipun,apalagi suara sebesar itu.

FLASBACK ON

"Aghhh..sakitt"

"Bundaaa...bundaaa..kak Atma"

suara petir yang sangat besar kembali terdengar,Aulia yang mendengar suara Azka berlari mendekati kamar anaknya yang tak jauh dari dapur.

"Sayang...Sayang ini bundaa..bunda disini"peluk Aulia kuat sambil menenangkan anaknya.

"Argghh..sakitt..haaa"tangis Atma pecah,Aulia kembali menenangkan anaknya itu.Karena kejadian itu Atma tak pernah di bolehkah untuk keluar dari rumah apa lagi saat hujan.

FLASH BACK OFF

"KAKAK......"hujan semakin deras dan langit semakin gelap suara teriakan Azka semakin samar terdengar.sekuat tenaga Azka berlari mengejar bayangan kakaknya yang semakin samar bak di telan ribuan air bah.


🌹 🌹 🌹

Hai readers....jangan lupa 
komen ya..

Masukan dari kalian sangat ku butuhkan...

-A-

AtmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang