7. A Lot

26 7 1
                                    

Bian berjalan dikoridor sekolah Aletha. Ya sekarang dia masih dizaman itu. Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

"Om Rendy," ucap Bian keceplosan.

"Emang gue kelihatan kaya om om ya," ucap Rendy.

"Hehe sorry, reflek gara-gara kaget." ucap Bian kikuk.

"Okey deh, yuk ke kelas," ucap Rendy sambil merangkul bahu Bian.

"Kelas IPS 2?! Aletha dikelas ini, kok kaya Bianca." guman Bian dalam hati.

"Ngalamun aja, kenapa sih?!" ucap Rendy.

"Nggak papa," ucap Bian.

Lalu mereka berdua masuk kedalam kelas.

________________

Kembali ke masa depan. Sampai saat ini Bian masih saja belum sadar setelah kejadian jatuh dari tangga sekolah.

"Kayaknya Bian gak bakal bangun deh," ucap Cyra.

"Hust jangan ngomong gitu. Gak baik." ucap Mars.

"Bukan gitu, Sekarang Bian udah ada dizaman Aletha. Dan dia gak bakal bangun sebelum masalahnya selesai." ucap Cyra.

"Jadi dia bangunnya kapan?!" ucap Rainka.

"Gue gak tahu," ucap Cyra.

Mereka menghela nafas. Tiba-tiba ada terbesit ide dipikiran Anneth.

"I have new idea, Can I say it?!" ucap Anneth.

"Ngomong, ngomong aja kali Anne. Gak usah basa basi," ucap Rianka sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Kita susul Bian aja gimana?! Pakai alatnya Cyra waktu itu," ucap Anneth

"Boleh juga itu, tapi--" ucap Rainka.

"Kenapa?!" ucap Anneth.

"Gue masih gak yakin. Takutnya kita kenapa-napa dan terjebak selamanya disana," ucap Rainka.

"Kayaknya adik gue kebanyakan nonton sinetron deh," ucap Rianka.

"Dih nggak miror, sendirinya lebih sering padahal." ucap Rainka.

"Hehe," ucap Rianka sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

_______________

Bian tampak kebingungan saat berada dalam gedung sekolah itu. Ya karena semuanya tampak asing. Bahkan dia tak tahu dimana ruang kelas Ibunya.

Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya dari belakang. Otomatis itu membuat Bian menoleh.

"Tha, malam ini lu sibuk ngga?!" ucap Clarra.

"Maaf, anda siapa ya?!" ucap Bian.

"Lu kenapa sih?! Kok jadi sok formal gini," ucap Clarra.

"Emang harusnya gimana?! Maaf gak bisa, malam ini ada acara." ucap Bian langsung meninggalkan Clarra.

"Ish, kenapa sih tuh anak?!" gerutu Clarra.

Bian berjalan mencari kelas Ibunya. Ya dia melihat Regina yang berada didepan kelas. Akhirnya dia menghampirinya.

"Re," panggil Bian

"Maaf tante Bian gak sopan," gumam Bian dalam hati.

Regina menoleh dan langsung tersenyum pada Bian.

"Iya Tha, ada apa?!" ucap Regina.

"Jadi gini, Grena satu kelas sama lu nggak?!" ucap Bian.

Regina menyeryitkan dahinya, lalu langsung mendekat pada Bian dan langsung menegang jidat Bian.

"Lu sehat?!" ucap Regina.

"Kenapa?!" ucap Bian.

"Ya abisnya lu aneh, lu biasa main dikelas ini masih aja bilang gue satu kelas sama Grena gak. Aneh lu," ucap Regina.

"Hehe," ucap Bian sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.

______________

Bian masih terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Dia belum sadarkan diri sejak jatuh dari tangga beberapa hari yang lalu.

"Happy birthday Kak Bian, bangun dong kak, Ica kangen sama Kakak. Ica kangen diomelin sama Kakak," ucap Bianca sambil memegang tangan Bian.

Tak lama Grena dan Frendi masuk kedalam ruangan Bian. Grena tak tega melihat anaknya yang terbaring lemah akhirnya dia juga ikut nangis.

"Bangun Bian, Mama kangen sana kamu," ucap Grena sambil menangis.

Bianca menoleh dan langsung memeluk mamanya. Lalu menangis bersama.

Sebenarnya, Frendi juga tidak tega melihat anaknya seperti itu. Walaupun wajahnya mengingatkan musuhnya tapi dia juga masih anaknya.

_________________

Spesial update 🎉🎊

Saengil chukae hamida Suho Oppa. Selamat ulang tahun juga buat Bian dan Aletha.

Sehat terus ya Oppa, wish you all the best. Makin perduli sama members EXO yang lainya. Tetap menjadi leader yang terbaik ya.

 Tetap menjadi leader yang terbaik ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote comment ya gaes

AlbianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang