BARENG KETUA OSIS|20

221 24 0
                                    

TIN.... (dari arah belakang)
"jalanan masih luas" sahut gua.

Motor itu menghadang gua berjalan,memakai helm full face.
"AWAS" teriak gua.

"naik" sahutnya.

"naik" menarik tangan gua.

"siapa lu?tetangga gua?" tanya gua dengan nada songong,sambil menepis tangannya.

Dia membuka helm yang dikenakan.
"KAA ARLAN" dengan muka terkejut.

"Maaf kaa" sahut gua.

"naik" dia menarik tanga gua kembali.

"Ga usah kaa" sahut gua.

"sampai kapan?" tanyanya.

"apa?" dengan muka bingung.

"sampai kapan mau nunggu di sini?" tanyanya.

"naik" gua langsung naik ke motornya.

Di perjalanan,
"sama siapa di sini?" tanyanya dengan suara kurang begitu jelas.

"sendiri kaa" sahut gua.

"kenapa bisa sampai sini?" tanyanya.

"nyasar" sahut gua.

Motornya mulai memasuki kawasan komplek rumah gua.

sampai rumah.
"makasih ya kaa" Kata gua.

"iya sama-sama" Sahutnya.

DEV
"vina bareng sama siapa tuh bocah" melihat dari kejauhan mengintip lewat jendela.

"ga keliatan mukanya,pake helm" sahut gua memfokuskan pengelihatan.

Gua langsung menemui dia dan bertanya.

"bareng sama siapa lu? Kemal mana?bukannya lu sama dia" Tanya gua.

"woy, gua lagi ngomong sama lu" mengikuti dia berjalan.

"dasar aneh"
Vina langsung tinggalin gua.

Sekitar  20 menit,si kemal dateng dengan muka bingung dan ga biasa-biasanya dia nyelonong masuk rumah biasanya ucap salam,ada yang aneh dari mereka berdua.
"mal, kenapa muka lu?" tanya gua.

"muka gua, emangnya kenapa?" tanyanya sambil memegang mukanya.

"kusut banget kaya pakaian belum di strika" sahut gua sambil tertawa.

"pusing gua"

"kenapa? "

"berantem lagi gua sama adek lu" Sahutnya.

"emang kenapa?" Tanya gua.

"gua juga yang salah, terlalu emosi sama dia" sahutnya.

Kemal menceritakan kejadiannya dari awal sampai akhir.
"lu juga yang salah" sahut gua

"adek gua ga suka kalo ada orang yang ngebentak dia"

"iya keliatan dari mukanya tadi,berubah jadi merah"

"terus gimana dev?" tanyanya dengan muka bingung.

"tuh, orangnya ada di sana. Dia lagi belajar,dia ga suka di ganggu belajarnya tapi lu coba aja deketin" sahut gua menunjuk kearah ruang kumpul.

KEHILANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang