Asumsi sebagian orang memang benar soal alasan Taehyung memilih angkatan laut sebagai bentuk pengabdian wajib militernya.Ia melakukannya karena Jimin... dan memang hanya untuk Jimin.
Beberapa tahun lalu saat Bangtan Sonyeondan berada di Los Angeles, ia dan Jimin hanya menghabiskan seharian penuh di kamar hotel. Menonton tayangan lokal yang mana sesekali ia menerjemahkannya bagi Jimin, atau film dari TV kabel, melakukan pesan antar pizza seperti yang Jungkook beli di malam sebelumnya. Sambil saling memeluk.
Utamanya itu; berada di dekat satu sama lain sedekat mungkin.
Lalu sore hari setelah mereka membersihkan diri dan kembali bergelung, Taehyung yang tengah membaca artikel di ponselnya menunjukkan apa yang ia lihat pada Jimin. Soal Choi Minho, rekannya, yang melakukan terjun bebas ke kolam renang dari ketinggian 10 meter pada pekan pertama pengabdian wajib militernya.
“Wooow, Tae,” kagum Jimin dengan netra cokelat penuh guratan serupa, “Minho-ssi keren sekali.”
“Ya, kau benar. Minho-hyung pasti punya alasan sendiri kenapa ia memilih melamar ke Angkatan Laut, Jim.” Taehyung mengusap kepala Jimin yang berbaring di dadanya, menyelipkan jemari ke helaian lembut di sana.
Ah, ini baru sepekan mereka berpisah tapi Taehyung sudah amat merindukan Jimin....
Berguling dan menelungkupkan diri, Jimin membuat tatapan mereka saling terkunci. “Tae... apa menurutmu aku bisa melamar ke sana juga?” Dan ia jatuh ke pandangan Jimin yang penuh harapan dan mimpi akan masa depan.
Taehyung ingat dirinya mengeratkan rengkuhan di pinggang Jimin kala itu. “Ya... mungkin Jungkookie juga bisa masuk, Jim. Kalian kan berotot.” Mereka tergelak beberapa saat, sampai Jimin mengusakkan wajah ke dadanya dan berbisik jika itu adalah salah satu mimpi yang ia punya saat masih kecil.
Lalu ini lah dirinya sekarang... bertahun kemudian, memenuhi mimpi Jimin untuk mengabdi di angkatan laut karena Jimin tidak lolos seleksi. Minus matanya terlalu besar. Jimin melamar ke angkatan darat kemudian—tapi dengan bangga dan terharu karena sahabat sehatinya bisa lolos penyeleksian angkatan laut yang ketat dan menerima panggilan pengabdian.
Dua minggu ke belakang Jimin berkata, “Taehyung, apa kau yakin? Nanti kau harus melompat dari ketinggian sepuluh meter juga... kau benar-benar yakin bisa melakukannya? Kita masih punya waktu untuk membatalkan persetujuanmu.”
Taehyung hanya membalas dengan dekapan erat dan mengecupi puncak kepala Jimin berkali-kali. Merekam semua rengek dan keluhan dari wajah itu tebal-tebal dalam ingatannya. Menenangkan Jiminnya yang selalu khawatir juga penuh peduli. “Jimin-ah, kau percaya padaku?”
Ia tahu Jimin kalut, netra cokelat gelap yang amat dihapalnya itu menjelaskan semua. Meskipun tanpa kata, Taehyung paham jika Jimin tidak ingin sesuatu yang buruk menimpanya.
Jimin mengangguk meresponnya. “Maka percayakan padaku.”
Anggukkan Jimin di bahunya kala itu membuat Taehyung tidak punya keraguan lagi.
Ia mengatur napasnya sekali lagi, menghirup dengan panjang, lalu melompat dari ketinggian 10 meter menuju kolam di bawah sana.
Dalam benaknya, hanya ada keinginan untuk segera berjumpa dengan Jimin dan semua member BTS yang lain. Taehyung tidak sabar bertemu Jimin saat ada jeda kegiatan pelatihan tiga bulan lagi.
—oOo—
Satu lagi yeeee 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
vmin week 2019 [VMIN]
Fanfiction[DRABBLES] VMin Week 2019 dihelat pada tanggal 6-12 Mei. WARNING: Flashbacks. Tidak berkesinambungan. Major character death. Fandom/ Pair: BTS/ VMIN | Rating: R15-R18+ | Cast: Kim Taehyung, Park Jimin, etc | Genres: Slash Romance, Fluff, Semi-smu...