"Om!"
"diem goblok! Bacot lagi Om lempar dari lante 3 nih"
Jeno salah, ia menitipkan anaknya pada orang yang salah, lisan jisung terlalu tajam untuk telinga balita seumur Lee Juno,
"apa Lo? Mau nangis hah? Ngadu sana ama nyokap Lo dikuburan" kesal jisung begitu mendapati wajah keponakannya hampir meledakkan tangis
Juno tak jadi menangis, ia mengusap kedua matanya yang sudah berkaca-kaca lalu memeluk Molly, boneka berbentuk anak sapi miliknya,
"banci banget maen boneka! Siniin!" jisung merebut Molly dari pelukan Juno
"Om... Balikin!" rengek Juno
"yah jatoh deh hehe" tanpa merasa berdosa, Jisung menjatuhkan Molly dari lantai 3 dan berakhir Molly masuk ke dalam kolam renang yang kebetulan ada dilantai dasar rumah peninggalan keluarga besar Lee
Juno melongok ke bawah, ia menatap nanar Molly, boneka pembelian almarhumah mamanya,
"Mama...hiks..."
Jisung terlonjak, ia menghentikan game online di ponselnya, "Anjeng lah malah nangis nih anakan marmut"
"Om... Ambilin Molly Om..." Juno menarik-narik jemari panjang Jisung
"nanti Om beliin miniatur kereta sama rel-relnya deh" ucap jisung malas
"Mau Molly aja!"
"Eh si goblok malah ngelawan, ambil sendiri sana"
Jisung kira Juno akan menyerah begitu saja, bocah itu keluar dari kamar jisung menuju lantai bawah, sontak saja jisung mengejar keponakannya,
"Abis gue sama si Jeno kalo balik-balik anaknya udah nyusul nyokapnya" geruru jisung
[]
Memasukan Molly ke dalam mesin cuci sekaligus dikeringkan didalamnya, Jisung menggeleng tak percaya, sebegitu berharganya kah boneka anakan sapi milik Juno?
"maafin Om ya, tadi cuma bercanda, sini Om gendong, u... Cayangnya Om... " jisung mencubit gemas pipi Juno lalu menggendong bocah itu
Jisung paling tak tahan saat keponakannya merengek merindukan mamanya yang meninggal satu tahun lalu, masih terekam jelas dibenak jisung, Siyeon, kakak iparnya, tewas karena bunuh diri, overdosis pil tidur, disertai banyaknya luka sayatan memanjang disekitar wajah, kaki dan tangannya, dan itu perbuatan Siyeon sendiri,
Siyeon sudah berulangkali mencoba melompat ke Sungai, namun selalu digagalkan oleh Jeno, dan ia berhasil mengakhiri hidupnya disaat Jeno masih berada dikantor, dan Juno kecil yang pertama kali mendapati mamanya tak sadarkan diri bersimbah darah di lantai dapur,
"kangen ya sama Mama?"
Juno mengagguk, ia mengeratkan pelukannya di leher jisung,
"Eh main ke tempat Om lumba yuk" hibur jisung
Juno berbinar, ia mengagguk antusias, "Ayo Om!"
Jisung menurunkan Juno dari gendongannya,
"Om kok diturunin sih" Juno berkacak pinggang
"jalan kaki dong, nglunjak ya Lo lama-lama, kuy ah cabut"
"Juno aduin ke papa tau rasa"
"Oh silahkan, ngga takut sama bokap Lo yang kek marmut"
"ngeselin nih dasar mochi" celetuk Juno
"mochi enak, kuy ah cabut, bacot amat Lo ah kek si Jeno"
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH YOUNG DAD | NOMIN [c]
Humor«Lee Juno, putra semata wayang seorang Lee Jeno, ayah tunggal, 26 tahun, mapan dan tampan» ➖ "yang penting halal Na, berawal dari perkerjaan yang paling kecil kek gitu sekarang gue bisa buka distro bareng chenle, contoh lagi si mark yang dulu cuma...