Empat; We're Brothers.... Right?

635 117 31
                                    

Cerita ini hanya akan mempunyai lima chapter

__________o0o________

"Mereka ingin perang? Baik... kita bawa perang itu kehadapan Raja Iblis sekarang juga"

.
.
.

Lalu dengan lembut Asmodeus menggenggam kedua tangan Mikhael dan mengajaknya berjalan melewati hamparan rumput hijau yang amat luas

"Selamat datang di rumah kami, sayangku"

Jongin tidak bisa berhenti menatap Sehun dengan wajah bingung. Apa maksudnya ini? Kenapa bisa begini? Sementara dibelakang Lilith tengah tertawa melihat Uriel yang menjatuhkan rahangnya syok

Sehun diam saja, dia hanya terus menarik sang kekasih untuk terus berjalan tanpa bisa menahan senyum

Rumah, ya sudah sepantasnya sesuatu yang disebut rumah harus terasa nyaman dan terlihat Indah. Tentu tidak ada manusia yang diperbolehkan kemari, tidak satupun. Ini adalah tempat, ini adalah rumah, ini adalah istana bagi mantan kakak dari Mikhael itu sendiri

Dimensi itu baru dibuat, tidak seluas yang dipikirkan sebenarnya tetapi cukup untuk menjadi tempat berpulang semua iblis – iblis yang ada di dunia, mengingatkan Jongin pada pemandangan ditepi jurang dengan dasar yang entah sedalam apa

Setelah melewati jembatan panjang yang menghubungkan dua tebing terdapat beberapa pilar reruntuhan bangunan tersebar ditengah jalan, menjulang tinggi tak lupa bersamaan dengan burung – burung gagak yang terbang mengintarinya

Diujung sana tak kalah menyeramkan –namun sedikit membuat Mikhael takjub sebenarnya– Istana Iblis yang tak pernah tersentuh, kerajaan sebenarnya yang tersembunyi dibawah tanah neraka.... siapa yang menyangka bahwa tempat ini bagaikan reruntuhan Romawi kuno?

Lalu setelah mereka benar – benar berada didepan gerbang tanpa sadar Jongin sedikit bersembunyi dibelakang Sehun sementara Lilith berbicara kepada salah satu penjaga disana

"Beritahu kepada Lucifer bahwa dia kedatangan tamu spesial"

----

Tempatnya sangat luas dengan langit – langit yang tak dapat disentuh kecuali dengan cara terbang, namun anehnya ruangan itu sepi. Tidak ada patung – patung seperti bayangan Mikhael, tidak ada kuali berisi api abadi seperti gambaran Gabriel, atau yang paling sederhana karpet merah yang panjang menyambut mereka misalnya

Asmodeus lebih suka menyebutnya sebagai ruang isolasi, karena selain kursi Raja ditengah – tengah ruangan terebut hanya ada cahaya matahari yang masuk menerobos jendela kaca patri

Sesaat setelah mereka berempat masuk menginjakkan kaki disana, pintu kemudian ditutup rapat. Hening, kosong, sangat jauh berbeda depan apa yang sudah Jongin lihat diluar

"Lalu... dimana dia?" tanya Younghoon tak sabaran, pasalnya ia tidak melihat siapapun di ruangan itu selain mereka berempat

"Chanyeol tidak akan muncul kecuali kalian memanggilnya, yah... salah satu sifatnya yang aneh menurutku"

Jongin merespon perkataan Lilith dengan memutar bola matanya, apa begini cara Lucifer muncul didepan orang – orang? Bahkan jika ingin bertemu dengan kekasihnya sendiri?

Seakan membaca pikiran Mikhael, Lilith tersenyum, "tentu saja jika denganku itu pengecualian"

Lantas obor – obor yang terpasang pada dinding itu satu persatu mulai menyala. Rembetan api dibawah lantai mereka saling menyatu memenuhi segel yang tak satupun dari dua malaikat itu lihat sedari tadi. Setidaknya terdengar bunyi lonceng berbunyi sebanyak tujuh kali –yang entah berasal dari mana, karpet merah dan kuali besar berisi api yang berkobar juga muncul dalan satu kedipan mata

Nyctophilia ✨ Hunkai ✔ [SHORT STORY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang