ONE

32 5 3
                                    

Seoul : September, 2008

Di tengah derasnya hujan Seoul kala itu, seorang anak berjalan tertatih-tatih mencari tempat bernama B Two Club & Bar yang tertulis di catatan kertas kecil yang digenggamnya.

Setelah 5 km berjalan di tengah derasnya hujan, akhirnya ia menemukan tempat remang-remang yang tengah dicarinya. Berdiri pula para penjaga club tersebut di depan pintu masuk. Anak itu sangat ketakutan begitu melihat badan para penjaga yang kekar itu.

Namun, ia memberanikan diri untuk bertanya. Ini semua demi ibunya, demi ayahnya juga.

"Permisi ahjussi.."sapa anak itu. (Ahjussi : paman)

"Hei nak, mencari siapa malam-malam begini?" syukurlah, para penjaga bar itu ternyata cukup ramah. Berbeda dari yang anak itu bayangkan.

Sambil tergagap dalam berucap karena kedinginan, anak itu menjawab:

"Ak-aku..men-mencari orang ini, Ahjussi"ia menyodorkan sebuah foto yang basah dari dalam tasnya. Untungnya foto itu cukup jelas dalam menampilkan wajah seseorang.

"Kau mencari Park Byeon-hyung? Ada perlu apa?"

"Seseorang menyuruhku menemui orang itu, ahjussi"

"Oke, baiklah. Akan aku antarkan kau kedalam"

Begitu masuk ke dalam, bau alkohol yang bercampur rokok begitu menguar dan masuk dalam hidung. Banyak orang yang berpesta sambil menikmati minumannya. Ahjussi itu mengantarkan anak tersebut menuju meja perjudian. Tempat para bandar judi berkumpul dan beradu keberuntungan.

"Byeon-hyung, ada yang mencarimu"ujar penjaga tadi. Seseorang dengan cerutu yang menempel di mulutnya menoleh, menaikkan topinya agar melihat wajah orang yang mencarinya.

Saat melihat anak tersebut, wajah orang yang bernama Park Byeon itu terkejut, seolah-olah rahasia besarnya akan terungkap. Ia lalu menarik tangan anak itu, dan membawanya menuju mobil.

"Kenapa kau bisa sampai disini? Tahu dari mana tempat ini, Mark?"

"Aku bertanya pada teman eomma" (Eomma : ibu)

"Lalu eommamu kemana?"

"Eomma...eomma..."Mark langsung menangis sesenggukan.

"Eommamu kenapa Mark? Jawab ahjussi!"

"Eomma meninggal"

"Apa? Sejak kapan? Kenapa kau tak menelepon ahjussi?"

"Eomma meninggal kemarin...hiks hiks"

"Lalu ayahmu kemana?" bocah itu menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak tahu.

"Kau benar-benar tidak tahu?"anak itu menggelengkan kepalanya, lagi.

"Kenapa nomor telepon ahjussi tidak aktif?"tanya bocah itu dengan raut muka polosnya.

"Oh? Kemarin kau menelepon ahjussi ya? Maaf, ahjussi ada urusan jadi nomor telepon ahjussi harus ganti"

"Aku sekarang harus tinggal dengan siapa, ahjussi? Ayah hilang, ibuku sudah tidak ada. Huwaaa-"

"Sst. Sudah-sudah. Uljima. Kau akan bersama ahjussi"ucap Park Byeon mencoba menenangkan Mark. (Uljima: jangan menangis)

Sialan kau Hong Jae Yeon! Akan ku cari kau sampai ujung dunia, ucap Park Byeon dalam hati sambil memeluk Mark yang kedinginan.


So...gimana nih gimana? Masih flashback dulu gaes:v
Aku minta maaf banget kalo feel nya kurang dapet di awal cerita ini. Maklum masih belajar😁

Saran dan komentar kalian penting banget buat aku ya, gaes. Tunggu chapter selanjutnya ya👉

Salam manis,
Mark Yeochin💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry, I'm BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang